Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Boeing dan NASA melakukan kerja sama dalam meluncurkan astronot pada kapsul Starliner. Sebelumnya, Boeing telah menargetkan 21 Juli 2023 untuk peluncuran pertama kapsul tersebut dengan awak dalam sebuah misi. Misi yang dikenal sebagai Crew Flight Test (CFT) itu akan mengirim astronot NASA Butch Wilmore dan Suni Williams ke dan dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, pada awal Juni, Boeing dan NASA mengumumkan bahwa peluncuran CFT telah ditunda tanpa batas waktu. Pasalnya, ada masalah yang baru ditemukan dengan sistem parasut Starliner dan perkabelannya. Perusahaan mengatakan masalah tersebut berpotensi diselesaikan pada waktunya untuk peluncuran musim gugur ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kabar terbaru, kemungkinan peluncuran itu tidak akan terjadi, kata pejabat Boeing dan NASA, pada konferensi pers, 7 Agustus 2023. "Berdasarkan rencana saat ini, kami mengantisipasi bahwa pesawat ruang angkasa akan siap pada awal Maret 2024," kata Mark Nappi, wakil presiden dan manajer program Boeing Starliner. Namun, tanggal peluncuran yang pasti masih belum ditetapkan.
Pada bulan September 2014, NASA memilih Boeing dan SpaceX untuk mengangkut astronot ke dan dari ISS serta memberikan kontrak bernilai miliaran dolar kepada kedua perusahaan. SpaceX telah memenuhi kewajiban, bahkan dijadwalkan untuk meluncurkan penerbangan berawak operasional ketujuh ke ISS yang mengorbit pada 25 Agustus 2023. Tetapi, Starliner hanya memiliki dua misi uji tanpa awak hingga saat ini.
Misi Starliner yang pertama, dikenal sebagai Orbital Flight Test (OFT), mengalami sejumlah masalah tak lama setelah lepas landas pada Desember 2019 dan gagal mencapai ISS seperti yang direncanakan. Misi selanjutnya, mengirim OFT-2 yang tidak berawak pada Mei 2022. Kali ini lebih beruntung karena berhasil merapat dengan lab yang mengorbit dan kembali dengan selamat ke Bumi.
Misi Starliner berikutnya, CFT, telah diundur berulang kali, dimulai dari Desember 2022 hingga Februari 2023, lalu ke Maret, lalu ke April, dan ke Juli.
Masalah terbaru ini diakibatkan oleh dua potensi masalah keselamatan. Teknisi Boeing menemukan bahwa "tautan lunak" yang digunakan pada garis suspensi tiga parasut utama Starliner tidak sekuat yang diperkirakan sebelumnya. Perusahaan memutuskan bahwa pita pelindung yang digunakan untuk membungkus banyak kabel kapsul mudah terbakar.
Boeing melepas selotip di tempat yang mudah dan aman untuk melakukannya dan mempertimbangkan teknik perbaikan lainnya, seperti penghalang pelindung atau pelapis di atasnya, di tempat yang lebih sulit.
Pekerjaan parasut juga beragam. Misalnya, Boeing telah memodifikasi desain soft link untuk membuatnya lebih kuat, dan versi baru sedang diproduksi sekarang. Perusahaan juga memutuskan untuk menukar sistem parasut Starliner, menempatkan versi baru yang dijadwalkan untuk misi operasional pertama untuk CFT.
Tautan lunak baru akan dimasukkan ke dalam peluncuran baru, yang akan segera menopang barang-barang mereka selama uji jatuh. “Kami perkirakan uji jatuh akan terjadi pada pertengahan hingga akhir November,” kata Nappi.
Boeing sedang bersiap untuk menyelesaikan pekerjaan yang diperlukan pada awal Maret nanti. Namun ada beberapa hal lain yang harus diperiksa juga sebelum Starliner — serta Wilmore dan Williams — dapat mengudara di atas roket Atlas V United Launch Alliance (ULA).
"Kami sekarang bekerja dengan Program Kru Komersial NASA, ISS dan ULA pada tanggal peluncuran potensial berdasarkan kesiapan kami," kata Nappi. Boeing akan mengerjakannya selama beberapa minggu ke depan dan melihat di mana perusahaan dapat menyesuaikan diri, kemudian kami akan menetapkan tanggal peluncurannya.
Meskipun ada penundaan, perusahaan tetap berkomitmen dan memenuhi kewajiban kontraktualnya kepada NASA.
SPACE
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.