Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Bandung - Tak hanya kendi antariksa, peneliti LAPAN Tiar Dani menyatakan, ada 500 ribu sampah langit yang siap jatuh ke bumi. Jumlah tersebut belum ditambah dengan satelit luar angkasa yang sekarang ini sebanyak 1.400 unit.
Satelit ini akan menjadi sampah di orbit bumi kalau rusak atau saat sudah tidak digunakan. "Mayoritas milik Amerika Serikat," kata Tiar, 38 tahun, peneliti astronomi dan astrofisika Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) itu, kepada Tempo, Rabu, 19 Juli 2017.
Baca: Selain Kendi Antariksa, Warga Juga Temukan Benda Langit Ini
Kendi antariksa yang jatuh di Kabupaten Agam, Sumatera Barat. (kabarpolisi.com)
Mengutip Nort American Aerospace Defence Command (NOAA), Tiar menjelaskan, sampah berukuran 10 sentimeter ada sekitar 20-25 ribu potong. Wujud lainnya, kata dia, berbentuk satelit utuh.
Tiar menjelaskan, bekas satelit yang sudah tidak terpakai di antariksa berpotensi bertabrakan dengan sesama bekas satelit. Juga, kata dia, bisa menjadi ancaman serius bagi satelit aktif dan Stasius Antariksa Internasional (ISS).
Baca: Benda Mirip Kendi Antariksa Ditemukan Jatuh di Limapuluh Kota
Ilustrasi sampah antariksa. (Space.com)
Di antariksa, sampah tersebut melayah bebas. Arahnya, Tiar menjelaskan, sesuai dengan gerakan rotasi bumi yang memutar ke timur atau berlawanan dengan arah jaruh jam.
"Kecepatan sampah antariksa rata-rata tujuh kilometer per detik," kata Tiar. Kecepatan berlaku untuk semua sampah antariksa. Tak heran jika bertabrakan, pecahan materialnya bakal menjadi sampah antariksa baru dalam jumlah yang berlipat-lipat.
Baca: Sebelum Kendi Antariksa, 4 Benda Langit Ini Jatuh di Indonesia
Orbit sampah antariksa. (Wikipedia Commons)
Tiar menjelaskan, sampah antariksa tidak jatuh ke bumi setiap hari. Biasanya jatuh secara alami setelah kurun waktu 10 tahun, namun bisa lebih cepat jika ada peningkatan aktivitas matahari yang tinggi.
Salah satunya, flare dari ledakan matahari. Radiasinya akan membuat atmosfer bumi semakin padat. "Sehingga makin lama makin turun ke bumi," ujar Tiar.
Meski proses jatuhnya sampah antariksa bisa dipantau melalui aplikasi, namun menutur Tiar, lokasi jatuhnya masih sulit dipastikan. Meski begitu, sebagian besar akan jatuh ke laut ketimbang di darat.
Baca: Heboh Kendi Antariksa Jatuh di Agam, Begini Kisah Selengkapnya
Ilmuwan Universitas Stanford menciptakan robot yang bisa menarik sampah antariksa. (Stanford News Service)
Simak perkembangan berita LAPAN, kendi antariksa, dan sampah antariksa hanya di kanal Tekno Tempo.co.
ANWAR SISWADI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini