Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kapal selam KRI Cakra-401 sedang menjalani overhaul atau pengecekan mesin dan perbaikan atas komponen-komponenannya yang bermasalah. Proses turun mesin itu dilakukan di fasilitas galangan kapal PT PAL Indonesia di Surabaya, Jawa Timur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kapal selam KRI Cakra-401 adalah saudara kembar dari KRI Nanggala-402 yang tenggelam di laut utara Bali dan dinyatakan eternal on patrol per akhir April lalu. Keduanya adalah produk HDW Jerman yang dipesan Pemerintah Indonesia pada 1977 lalu dan hingga kini masih dioperasikan meski telah berusia pakai 40 tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Keduanya termasuk kapal selam diesel elektrik tipe 209/1300 yang mampu melesat hingga kecepatan 21,5 knot. Kapal selam TNI AL ini memiliki kapasitas 34 pelaut dengan kemampuan selam maksimal hingga 250 meter. Sebagai catatan, saat tenggelam, KRI Nanggala-402 memuat 53 awak dan tenggelam hingga kedalaman lebih dari 800 meter.
Perkembangan terkini proses overhaul yang sedang dijalani KRI Cakra-401 diungkap PT PAL Indonesia melalui akun resmi media sosialnya, Jumat 18 Juni 2021. Disebutkan kalau saat ini KRI Cakra–401 sedang persiapan melaksanakan uji Sea Acceptance Test (SAT) sebelum bisa kembali melaut.
"Sebelumnya telah sukses melaksanakan pengujian Harbour Acceptance Test (HAT) dan beberapa waktu lalu telah sukses melewati tahap pengujian Propulsion Test, First Trimming & Diving," bunyi keterangan yang diberikan.
Kapal Selam KRI Cakra-401 dikabarkan sedang menjalani overhaul di fasilitas PT PAL Indonesia. Foto: Instagram PT PAL Indonesia
Terpisah, Direktur Utama PT PAL Indonesia, Laksamana Muda TNI Weko Pamudji Mulyo, menjelaskan bahwa overhaul itu adalah satu dari tiga proyek strategis alat utama sistem senjata nasional yang sedang dikerjakan perusahaannya. Dua lainnya adalah pembangunan 2 Kapal Cepat Rudal 60 M dan 2 Kapal Bantu Rumah Sakit.
Weko mempresentasikan pekerjaan pada kapal selam dan dua jenis kapal lainnya itu dalam Konferensi Nasional Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta yang diselenggarakan Kementerian Pertahanan, 15 Juni 2021. Seperti dikutip dari laman PT PAL, konferensi diselenggarakan di kampus Universitas Pertahanan RI di Sentul, Bogor, dan dihadiri Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.