Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf TNI Angkatan Laut atau KSAL, Laksamana Muhammad Ali mengatakan bahwa jajarannya sedang berupaya membangun kekuatan kapal selam Indonesia. Dia menginginkan agar kekuatan kapal selam Indonesia menjadi kekuatan yang disegani di kawasan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut dia, kekuatan kapal selam itu diperlukan untuk menghadapi sejumlah tantangan strategis. "Untuk menghadapi berbagai tantangan strategis yang semakin dinamis, kompleks, dan penuh ketidakpastian, TNI AL berupaya membangun kekuatan kapal selam kita," ujarnya saat memimpin Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun ke-65 Hiu Kencana di Surabaya, dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu, 14 September 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hiu Kencana merupakan sebutan untuk Satuan Kapal Selam TNI AL yang berada di bawah komando Armada II. Untuk mewujudkan kekuatan itu, Ali menginstruksikan jajarannya membangun sistem pendidikan dan latihan yang komprehensif.
Dia menilai, dengan upaya itu bisa menghasilkan para prajurit pengawak kapal selam yang unggul. Tak hanya di level teknis, tapi juga pada level taktis dan operasional.
"Saya juga menuntut agar setiap personil Hiu Kencana selalu meningkatkan kualitas diri secara mandiri, melipatgandakan etos kerja, dan menjadi teladan di lingkungan," ujarnya.
Dalam sejarahnya, berbagai operasi penting pernah dilakukan oleh Hiu Kencana. Misalnya, pada 1960, kekuatan kapal selam milik TNI AL ini tercatat turut andil dalam operasi militer untuk menghadapi pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia atau DI/TII di Aceh, serta pemberontakan Republik Maluku Selatan atau RMS di Maluku.
Setahun berselang pada 1961, satuan kapal selam Indonesia melakukan operasi Karel Doorman untuk melaksanakan kontra aksi pameran bendera Kapal Induk Belanda Karel Doorman. Kekuatan kapal selam Indonesia oleh Hiu Kencana juga menjadi bagian penting pada operasi pembebasan Irian Barat pada 1962 sampai 1964.