Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

LAPAN Jadi Tuan Rumah Konferensi Satelit Navigasi

LAPAN menyelenggarakan Multi GNSS (Global Navigation Satellite System) Asia (MGA) Conference, di Ayana Midplaza, Jakarta Pusat, Senin, 9 Oktober 2017.

9 Oktober 2017 | 19.41 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Peserta Konferensi Multi Global Navigation Satellite System yang digelar di Ayana Midplaza, Jakarta Pusat, Senin, 9 Oktober 2017. (TEMPO/Zul'aini Fi'id)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Penerbangan Dan Antariksa Nasional (LAPAN) menyelenggarakan Multi GNSS (Global Navigation Satellite System) Asia (MGA) Conference, di Ayana Midplaza, Jakarta Pusat, Senin, 9 Oktober 2017. Konferensi hasil kerja sama antara LAPAN dengan BELS (Building European Links towards South East Asia), GNSS Asia, JAXA (Japan Space Exploration Agency), dan QZSS (Quasi ZenithSatellite System) Services, ini bertujuan untuk mengembangkan sistem satelit navigasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Acara bertema "Next Generation Multi-GNSS Resilient Solution for Sustainable Development" tersebut diisi oleh Staf Ahli Bidang Akademik Kemenristek Dikti Paulina Pannen, Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin Kepala, dan Kepala Badan Informasi Geospasial Hasanudin Abidin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sistem satelit navigasi yang disebut GNSS (Global Navigation Satellite System) ini sudah digunakan dalam berbagai bidang. Pannen menjelaskan dalam sambutannya bahwa GNSS ini digunakan secara luas di banyak bidang. Di antaranya, yaitu keperluan pemetaan dan survey pemantauan lingkungan, manajemen sumber daya alam dan pertanian, tanggap darurat, peringatan dini, penerbangan, maritim serta transportasi.

"Aplikasi ini menawarkan cara yang lebih murah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi," kata Pannen. Yang paling menjanjikan dari aplikasi ini, menurut dia, adalah pada penentuan posisi berbasis satelit, navigasi, penentuan waktu, dan banyak aplikasi yang potensial di masa datang. Sedangkan dalam bidang riset, GNSS berkaitan erat dengan penelitian perubahan iklim dan cuaca antariksa, khususnya lapisan ionosfer.

Menurut Thomas Djamaludin, konferensi ini dilakukan untuk mempromosikan penggunaan multi GNSS dan aplikasinya, mendorong penggunaan satellite positioning, layanan navigasi dan mengintegrasikan layanan GNSS dengan infrastruktur yang digunakan."Tak hanya untuk akademisi, kalangan bisnis dan industri dapat juga menggunakannya untuk mengaplikasikan layanan bisnis Multi GNSS ini," ujar Thomas.

Hasanudin Abidin sebagai Kepala Badan Informasi Geospasial dan salah satu profesor di ITB memaparkan peran GNSS pada Pengembangan Informasi Geospasial di Indonesia. Menurut dia, kegunaan GNSS di Indonesia dapat membantu banyak sektor. "Pada dasarnya GPS yang ada di ponsel pintar anda merupakan salah satu sistem dari GNSS," ujarnya.

Konferensi ini diikuti oleh para pakar praktisi, dan industri GNSS di Indonesia, serta negara-negara di wilayah Asia dan Eropa. Kegiatan ini berpeluang bagi generasi muda yang menekuni dan memiliki minat untuk meningkatkan pengetahuan tentang aplikasi GNSS serta memahami pengaruh cuaca antariksa pada GNSS.

Simak artikel menarik lainnya tentang LAPAN hanya di kanal Tekno Tempo.co.

ZUL'AINI FI'ID N. | AMB

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus