Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seiring berkembangnya kegunaan ponsel pintar atau smartphone untuk berbagai aktivitas seperti browsing, chatting, streaming, game, akan cepat menguras daya baterai. Proses pengisian daya model perangkat konektornya berlainan, yakni micro USB dan USB Type-C. Apa bedanya?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Desain
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satu perbedaan desain fisiknya. Micro USB memiliki desain asimetris. Adapun Type-C memiliki desain simetris yang memungkinkan pengguna untuk memasukkan konektor ke port dari atas maupun bawah. Kepraktisan ini membuat Type-C lebih mudah digunakan dan mengurangi risiko kerusakan port maupun kabel akibat kesalahan saat menyambungkan.
2. Pengisian Daya dan Transfer Data
Micro USB memiliki batasan kecepatan transfer data hingga 480 Mbps (USB 2.0). Kemampuan pengisian daya pada Micro USB juga terbatas, dengan rata-rata arus pengisian sekitar 9 watt.
Dikutip dari Canyon, Type-C menawarkan kecepatan transfer data yang jauh lebih tinggi. Type-C mendukung USB 3.1 atau USB 3.2, yang memungkinkan kecepatan transfer data mencapai hingga 10 Gbps, lebih cepat dibandingkan Micro USB.
Type-C juga mendukung arus pengisian daya yang lebih tinggi, dengan kemampuan mendukung hingga 100 watt melalui teknologi Power Delivery (PD). Hal ini memungkinkan pengisian daya yang lebih cepat dan efisien, bahkan untuk perangkat yang membutuhkan daya besar seperti laptop.
3. Kompatibilitas
Micro USB telah lama digunakan sebagai standar pengisian daya banyak perangkat, terutama smartphone dan tablet. Seiring perkembangan teknologi, semakin banyak produsen yang beralih ke Type-C karena kelebihannya yang signifikan.
Dikutip dari Lifewire, Type-C tidak hanya digunakan di ponsel dan tablet, tetapi juga laptop, konsol game, dan perangkat lainnya. Fleksibilitas ini menjadikan Type-C sebagai konektor yang serbaguna. Banyak perangkat modern sekarang ini mulai meninggalkan Micro USB dan beralih sepenuhnya ke Type-C.
Meskipun Micro USB dan Type-C memiliki fungsi dasar yang sama, yaitu mengisi daya dan transfer data, perbedaan dalam desain, kecepatan, dan kompatibilitas. Kepraktisan penggunaan, kemampuan pengisian daya serta transfer data yang lebih tinggi membuat Type-C menjadi konektor yang diminati banyak produsen.