Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jika pesawat ruang angkasa Soyuz MS-22 dianggap tidak aman setelah menyemburkan cairan pendingin ke luar angkasa pada 14 Desember, dua kosmonot dan seorang astronot NASA harus menunggu hingga Februari untuk Soyuz cadangan tiba di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kru kami berikutnya ... dijadwalkan terbang pada pertengahan Maret," kata Sergei Krikalev, kepala Pusat Pelatihan Kosmonot Yuri Gagarin di dekat Moskow, selama konferensi pers NASA yang disiarkan langsung, Kamis, 22 Desember 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Soyuz baru yang direncanakan untuk awak itu malah bisa diluncurkan kosong untuk mengambil tiga awak ISS jika mereka benar-benar terdampar. Tapi Krikalev mengatakan pesawat itu hanya bisa "dikirim sedikit lebih awal ... sekitar dua, tiga minggu sebelumnya adalah maksimal apa yang bisa kita lakukan saat ini."
Penyebab lubang yang menyebabkan kebocoran masih diselidiki, tetapi satu ide telah dikesampingkan: itu bukan bagian dari hujan meteor Geminid yang sedang berlangsung, karena lintasannya salah arah, Joel Montalbano, manajer program ISS NASA, mengatakan saat pengarahan yang sama.
Pada hari Minggu (18 Desember), NASA menggunakan kamera di lengan robot Canadarm2 dari ISS. Survei tersebut menemukan sebuah lubang kecil di MS-22 yang kemungkinan menjadi penyebab kebocoran tersebut, namun bagaimana lubang tersebut muncul belum diketahui.
"Kami memiliki beberapa pekerjaan yang harus dilakukan dengan citra untuk lebih memahami apakah itu adalah hantaman meteoroid atau masalah perangkat keras, dan pekerjaan itu ada di depan kami," kata Montalbano.
Kemungkinan lain adalah potongan sampah antariksa, tetapi Krikalev mengatakan benda semacam itu akan terlalu kecil untuk dilacak dari darat karena lubangnya hanya selebar 0,8 milimeter.
Jika Rusia benar-benar mempercepat Soyuz berikutnya ke stasiun luar angkasa, MS-22 yang rusak akan kembali kosong. “Roscosmos akan berencana mengembalikan Soyuz saat ini ke orbit dan mengumpulkan data sehingga mereka dapat menggunakannya untuk evaluasi di masa mendatang,” kata Montalbano.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.