Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Donald Trump ingin memimpin Amerika Serikat ke Planet Mars. Setelah diambil sumpahnya sebagai Presiden AS ke-47, Trump yang gagal memperpanjang periode kekuasaannya pada 2020 lalu membeberkan visinya empat tahun ke depan dalam pidato kenegaraan pertama usai pelantikan yang kedua kalinya itu. Dia, antara lain, menyerukan kembali ke ekspansionisme dan eksplorasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ekspansi termasuk ke planet lain, yakni Mars. Dia menyatakan akan mengirim astronot Amerika untuk menancapkan bendera negeri itu di sana. "Meningkatkan kekayaan kita, memperluas wilayah kita, membangun kota-kota kita, meningkatkan harapan kita, dan membawa bendera kita ke cakrawala baru yang indah," bunyi bagian dari seruannya itu pada Senin, 20 Januari 2025, waktu Washington, dikutip dari Space.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seruan Trump agar Amerika Serikat mengejar takdir menifestasi ke bintang-bintang dan meluncurkan astronot ke Mars itu mendapatkan respons positif terutama dari Elon Musk, miliarder pendukung Trump, yang juga hadir dalam acara pelantikan. Dalam video yang beredar, yang juga jadi sorotan Reuters, Musk, yang memiliki misi mengirim manusia ke Mars melalui SpaceX, memberikan senyum lebar dan acungan dua jempol tangannya sebelum lanjut bertepuk tangan.
SpaceX saat ini tengah mengembangkan roket Starship sebagai kendaraan peluncur utama untuk misi eksplorasi luar angkasa, termasuk ke Mars. Hingga kini, perusahaan tersebut telah melakukan tujuh uji coba penerbangan Starship, meski masih menghadapi beberapa kendala teknis.
Presiden AS Donald Trump dan Elon Musk di Firing Room 4 setelah peluncuran roket SpaceX Falcon 9 dan pesawat ruang angkasa Crew Dragon pada misi SpaceX Demo-2 NASA ke Stasiun Luar Angkasa Internasional dari Kennedy Space Center NASA di Cape Canaveral, Florida, AS 30 Mei 2020. REUTERS/Jonathan Ernst
Selain SpaceX, perusahaan luar angkasa Blue Origin milik Jeff Bezos juga turut bersiap mendukung eksplorasi Mars. Blue Origin baru saja berhasil meluncurkan roket barunya, New Glenn, ke orbit untuk pertama kalinya, dan NASA telah memilih roket tersebut untuk meluncurkan misi robotik ke Mars.
Dalam pidatonya, Trump juga menekankan kembali semangat petualangan dan inovasi bangsa Amerika. “Tidak ada bangsa seperti bangsa kita. Orang Amerika adalah penjelajah, pembangun, inovator, wirausahawan, dan pelopor. Semangat perbatasan tertulis dalam hati kita. Panggilan untuk petualangan besar berikutnya bergema dari dalam jiwa kita,” tuturnya.
Trump juga menunjuk miliarder Jared Isaacman yang telah terbang dua kali ke luar angkasa menggunakan roket SpaceX, sebagai calon Kepala NASA menggantikan Bill Nelson yang pensiun setelah 53 tahun berkarier di pemerintahan. Dengan kombinasi dukungan pemerintah dan sektor swasta, Trump berharap ambisi ini akan menjadi langkah besar dalam sejarah eksplorasi manusia.
Dalam periode pemerintahannya yang pertama, 2017-2021, Trump mendirikan Angkatan Luar Angkasa sebagai salah satu kekuatan militer Amerika Serikat. Trump juga menghidupkan Kembali Dewan Antariksa Nasional yang saat itu dimintanya dipimpin oleh Wakil Presiden Mike Pence untuk mendorong lebih maju NASA maupun proyek-proyek luar angkasa Amerika lainnya.
Joe Biden mempertahankan keberadaan dan fungsi dewan itu di Bawah kepemimpinan wakilnya, Kamala Harris. Pasangan Trump saat ini, J.D. Vance, kemungkinan yang akan memimpin dewan itu ke depannya.