Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Thorium, Potensi Nuklir Baru, dan Pesan dari ITB

Top 3 Tekno Berita Hari Ini diawali dari berita potensi nuklir baru di Indonesia menggunakan bahan bakar dari unsur logam tanah jarang.

5 Februari 2021 | 21.56 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Hari Ini diawali dari berita potensi nuklir baru di Indonesia menggunakan bahan bakar dari unsur logam tanah jarang, thorium. Pembangkit tenaga nuklir jenis baru ini, sekalipun belum ada yang beroperasi komersil di dunia, digadang-gadang mampu menghasilkan listrik dengan biaya lebih murah dan emisi karbon lebin rendah daripada PLTU.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berita kedua masih tentang yang sama. Dosen dan peneliti Andri Slamet Subandrio dari program studi Teknik Geologi di Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung (ITB) memberi sederet pesan jika Indonesia ingin memanfaatkan thorium untuk pembangkit listrik tenaga nuklir menggantikan uranium. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berita ketiga dari Yogyakarta yang menyebut BMKG setempat mencatat gempa lemah yang terjadi pada Jumat dinihari, 5 Februari 2021. Gempa disebutkan berkekuatan 2,9 dalam skala Richter dengan posisi sumber di laut, 99 kilometer arah barat daya Pacitan, Jawa Timur. 

Berikut Top 3 Tekno Berita Hari Ini, Jumat 5 Februari 2021, selengkapnya,

1. Potensi Nuklir Baru di Indonesia, Apa Itu Thorium dan Logam Tanah Jarang?

Indonesia berencana membangun dan mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Thorium (PLTT) pada 2027-2028 mendatang. Pembangkit tenaga nuklir jenis baru ini, sekalipun belum ada yang beroperasi komersil di dunia, digadang-gadang mampu menghasilkan listrik dengan biaya lebih murah dan emisi karbon lebin rendah daripada PLTU dan batubara-nya.

PLTT dengan reaktor generasi keempatnya yang ditawarkan dibangun di Indonesia, reaktor larutan garam, juga diyakini lebih aman daripada PLTN dengan uranium dan reaktor air tekanan tingginya. Kesediaan bahan bakarnya, thorium, di Indonesia juga dianggap melimpah di beberapa daerah di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.

Dosen dan peneliti Andri Slamet Subandrio dari program studi Teknik Geologi di Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung (ITB) membenarkan thorium sedang jadi sorotan sebagai bahan alternatif tenaga nuklir pengganti uranium. Beberapa faktornya seperti limbah uranium yang masih mengandung radioaktif puluhan hingga ratusan tahun.

2. Ambisi PLTN Pakai Thorium di Indonesia, Ini Pesan Dosen ITB

Dosen dan peneliti Andri Slamet Subandrio dari program studi Teknik Geologi di Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung (ITB) mengakui thorium punya beberapa kelebihan dibandingkan uranium. Dia menanggapi terus berkembangnya rencana pembangunan dan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Thorium sebagai potensi nuklir baru di tanah air.

Andri menuturkan, pasokan uranium sebanyak 250 ton di PLTN, misalnya, bisa digantikan oleh 1 ton thorium. Jika limbah dari uranium 250 ton bisa mencapai 35 ton, limbah dari 1 ton thorium disebutnya hanya 30 gram. “Dalam 10 tahun limbah thorium juga sudah tidak mengandung reaksi radioaktif lagi,” katanya, Kamis 28 Januari 2021.

Gambarannya dari sisi ilmu pengetahuan dan teknologi, thorium yang termasuk unsur logam tanah jarang itu juga lebih aman daripada uranium. Namun, kata Andri, kehati-hatian diperlukan karena limbah uranium dan torium sama punya kandungan Plutonium 239 yang bisa diolah untuk membuat bom atom.

3. Gempa Pacitan Dirasa di Yogya Tengah Malam, Simak Gempa Terkini Info BMKG

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG Yogyakarta mencatat gempa lemah yang terjadi pada Jumat dinihari, 5 Februari 2021. Gempa disebutkan berkekuatan 2,9 dalam skala Richter dengan posisi sumber di laut, 99 kilometer arah barat daya Pacitan, Jawa Timur. 

Gempa yang berasal dari kedalaman 10 kilometer itu terjadi tepatnya pukul 01.27 WIB. Sebagian warga di Yogyakarta mengaku bisa merasakan getaran gempa lemah dari Pacitan tersebut.

Gempa lebih kuat, Magnitudo 4,5, sebelumnya terjadi di Pulau Nias, Sumatera Utara. Gempa terjadi pada pukul 22.35 WIB dan dirasa mengguncang Gunung Sitoli dan Nias Utara pada skala III MMI atau terasa di dalam rumah, seakan ada truk melintas.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus