Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Mengenal Lebih Dekat Tornado Kosmis Lewat Rekaman Gambar Teleskop James Webb

Gambar-gambar tornado kosmis itu memukau para astronom. Teleskop James Webb berikan detail yang tak terlihat sebelumnya.

28 Maret 2025 | 15.14 WIB

Tornado kosmis. Dok webbtelescope.org
Perbesar
Tornado kosmis. Dok webbtelescope.org

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - James Webb Space Telesope (JWST) milik NASA merekam peristiwa kosmis yang memberinya salah satu foto atau gambar paling memukau. Semburan dramatis yang ke luar dari sebuah bintang yang baru lahir, dikenal sebagai Herbig-Haro 49/50 (HH 49/50), ini menciptakan pemandangan alam raya yang memesona.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seperti dikutip dari penjelasan yang dipaparkan di beberapa situs seperti Space dan Science, obyek Herbig-Haro adalah kumpulan awan gas dan debu yang dibentuk oleh bintang yang baru lahir atau protostar. Mereka terbentuk ketika aliran jet partikel bermuatan, yang dilontarkan dari bintang belia pada kecepatan tinggi, menerjang ke dalam material sekeliling, menciptakan pola yang brilian di langit.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Berada dalam kompleks Awan Chamaeleon I, Herbig-Haro 49/50 menawarkan kilasan ke dalam kecantikan yang chaotic dari pembentukan bintang. Kompleks Awan Chamaeleon I adalah salah satu wilayah kelahiran bintang-bintang yang terdekat dari Galaksi Bima Sakti. Kawasan itu dikenal memproduksi bintang-bintang bermassa rendah seperti matahari kita. Dan, kompleks awan itu sepertinya serupa dengan lingkungan di mana matahari terbentuk di dalamnya.

Pertama teramati pada 2006 oleh Spitzer Space Telscope--kini telah pensiun, pengamatan terdahulu telah mengungkap kalau HH 49/50 menyembur dengan arah menjauh dari bumi, berkecepatan 100-300 kilometer per detik. Para ilmuwan telah memperkirakan kalau sumber semburan adalah sebuah protostar yang dikenal sebagai Cederblad 110 IRS4 (CED 110 IRS4), yang berlokasi kira-kira 1,5 tahun cahaya jauhnya dari obyek tornado kosmis itu.

Menurut standar kosmis, CED 110 IRS4 masih tergolong sangat belia--hanya puluhan ribu sampai jutaan tahun usianya--dan masih tumbuh, menyerap material dari cakram sekelilingnya. Sebagai bagian dari proses ini, beberapa gas terkanalisasi di sepanjang garis medan magnetik bintang bayi itu dan tersemburkan sebagai aliran jet kecepatan tinggi. Aliran jet ini kemudian menabrak awan gas dan debu sekeliling, menciptakan obyek Herbig-Haro. Gelombang kejut yang berkilau menandai di mana semburan itu bertumbuk dengan sekelilingnya.

HH 49/50 adalah salah satu situs dampak tumbukan tersebut. Dia mendapat sebutan 'Cosmic Tornado' karena bentuk berpilinnya yang dramatis. Gambar dari Spitzer tidak cukup jelas tapi menggunakan NIRCam dan Mid-Infrared Instrument (MIRI) milik James Webb, para astronom telah menangkap gambar molekul-molekul hidrogen dan karbon monoksida yang kemilau (tampak dalam warna oranye dan merah dalam gambar), yang menjadi panas dan mendapat energi oleh aliran jet yang powerful.

Gambar detail dari James Webb atas HH 49/50 mengungkap busur gas kemilau yang membantu para astronom melacak jalur jet itu kembali ke asalnya -- CED 110IRS4. "Webb telah merekam dua obyek terpisah ini dalam sebuah keberuntungan kesesuaian," tulis tim dari James Webb dalam sebuah pernyataan pada 24 Maret 2025, ketika gambar baru dirilis. "Selama ribuan tahun, tepian dari HH 49/50 akan bergerak sebagai bagian dari semburan itu dan akan sampai di galaksi yang jauh."

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus