Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

BMKG dan BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca, Apa Saja Bahan yang Digunakan?

BMKG dan BNPB lakukan teknologi modifikasi cuaca sebagai salah satu upaya menangani cuaca ekstrem dan banjir di sekitar Jabodetabek. Apa saja bahannya

10 Maret 2025 | 07.20 WIB

BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda bekerja sama dengan BNPB dan Smart Aviation melakukan operasi modifikasi cuaca untuk mencegah hujan intensitas tinggi ganggu pembukaan PON XXI Aceh-Sumut, di Banda Aceh, Senin 9 September 2024. Foto: BMKG
Perbesar
BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda bekerja sama dengan BNPB dan Smart Aviation melakukan operasi modifikasi cuaca untuk mencegah hujan intensitas tinggi ganggu pembukaan PON XXI Aceh-Sumut, di Banda Aceh, Senin 9 September 2024. Foto: BMKG

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Semenjak Desember 2024 sampai awal Maret 2025, Badan Nasional Penanggulangan Bencana BNPB bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), TNI Angkatan Udara (TNI AU), dan PT Rekayasa Atmosphere Indonesia sudah bekerja sama untuk mengurangi potensi hujan ekstrem dengan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC). Ini ditujukan untuk menanggulangi risiko bencana banjir dan longsor akibat meningkatnya intensitas hujan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi ini akan menyemai awan lewat menggunakan bahan-bahan kimia, biasanya akan menggunakan bahan Natrium Klorida (NaCl). Bahan ini nantinya akan mengendalikan atau bahkan memicu presipitasi awan atau curah hujan. Namun, bahan apa saja yang bisa digunakan lagi selain garam?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

1. Kalsium Oksida

Salah satu bahan kimia yang bisa dimanfaatkan untuk melakukan modifikasi cuaca adalah Kalsium Oksida (CaO). Penggunaan bahan kimia ini juga dimanfaatkan dalma mengendalikan cuaca semasa pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Indonesia. Penggunaan CaO nantinya akan meningkatkan efektivitas OMC. 

Penambahan bahan kimia ini, selain meningkatkan keberhasilan OMC, bahan yang terkandung di dalamnya juga diklaim aman bagi lingkungan. Jadi, tidak akan ada efek samping yang merugikan masyarakat ataupun lingkungan.

2. Karbon Dioksida Padat

Karbon Dioksida Padat atau yang sering dikenal dengan nama dry ice menjadi bahan lain untuk melakukan TMC. dry ice dapat mendinginkan bagian atas awan dan membentuk kristal-kristal es. Pembentukan inilah yang nantinya akan membantu presipitasi. Namun, dry ice adalah bahan yang jarang digunakan dalam TMC terutama di Indonesia karena ketersediaannya dan biaya yang cukup mahal.

3. Perak Iodida

Perak Iodida atau AgI digunakan sebagai bahan untuk memodifikasi cuaca karena kemampuannya untuk menirukan struktur es. Sama seperti dry ice, nantinya AgI akan membantu pembentukan kristal di dalam awan. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Indonesia sendiri telah menguji teknik penggunaan bahan ini untuk penyemaian awan. BPPT pertama sekali melakukannya pada bulan Februari tahun 2020 untuk mengurangi hujan es.

Selain bahan-bahan di atas, masih ada beberapa bahan kimia lain yang bisa digunakan untuk mengendalikan cuaca lewat Teknologi Modifikasi Cuaca. Semua bahan-bahan yang dimaksudkan diutamakan bahan kimia yang mengandung klorida atau garam. Pasalnya, struktur garam yang dapat mengendalikan kemampuan penyerapan air awan menjadi faktor utamanya.

Andika Dwi berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus