Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Konsep ponsel bertenaga surya bukanlah hal baru.Samsung sudah memulainya pada 2009 dengan perangkatnya yang dinamai Solar Guru, tapi teknologinya gagal. Sekarang, Xiaomi tampaknya ingin mengubahnya dengan mengajukan paten untuk perangkat yang dilengkapi panel surya.
Paten itu ditemukan oleh LetsGoDigital, baru-baru ini, dengan sejumlah gambar smartphone dilengkapi panel surya di bagian belakang di bawah lensa kamera.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Salah satu masalah signifikan dengan mengembangkan teknologi bertenaga surya adalah tidak dapat menghasilkan energi yang cukup.
Selain itu, laman Expertreviews menyebutkan bahwa teknologi bertenaga surya di negara-negara yang mengalami musim dingin dan berawan, akan kesulitan mencapai potensinya.
Samsung Guru E1107 perlu mendapat pasokan daya setidaknya satu jam agar bisa dipakai melakukan panggilan singkat. Namun, ponsel ini dirancang untuk pasar di mana pemadaman listrik biasa terjadi sehingga elemen surya hanya diperlukan sebagai cadangan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Samsung Guru E1107 (Samsung)
Kemungkinan panel surya Xiaomi akan bekerja dengan cara sama. Dengan demikian, teknologi ini akan memberikan peningkatan baterai yang sangat dibutuhkan jika daya hampir habis, tapi tidak akan menggantikan pengisi daya tradisional ponsel.
Gambar dalam paten menunjukkan apa yang tampak sebagai port pengisian daya USB Type-C di bagian bawah perangkat. Perlu dicatat juga bahwa teknologi surya telah meningkat secara signifikan sejak Samsung pertama kali terjun ke ponsel bertenaga surya.
Sejumlah produsen telah merilis pengisi daya ponsel portabel bertenaga surya, misalnya, sehingga panel Xiaomi bisa terbukti lebih berguna daripada Samsung.
LETSGODIGITAL | EXPERTREVIEWS