Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok suporter Persija yang bernama The Jakmania didirikan secara resmi pada 19 Desember 1997 di Graha Wisata Kuningan, Jakarta. Tepat pada 19 Desember 2024, The Jakmania telah berusia 27 tahun.
Dikutip Antara, pendirian The Jakmania hanya dihadiri oleh 40 orang yang juga berperan sebagai founder. Pembentukan kelompok suporter itu mendapatkan dukungan langsung dari manajer tim Persija saat itu, yaitu Diza Rasyid, demikian mengutip dari berbagai sumber. Pada kesempatan itu, kelompok pendukung Persija Jakarta ini juga menunjuk Gugun Gondrong sebagai Ketua Umum The Jakmania yang pertama.
Sejatinya, Jakmania berdiri atas dasar keprihatinan beberapa orang terhadap rendahnya dukungan bagi klub Persija. Keprihatinan itu terjadi karena alasan yang mendasarinya. Pada laga final kompetisi era perserikatan 1973 yang mempertemukan Persija dengan Persebaya, Tribun Stadion Utama Senayan (nama lama Stadion Utama Gelora Bung Karno atau SUGBK) didominasi oleh suporter tim tamu, Persebaya Surabaya. Selain itu, dalam final perserikatan 1979 melawan PSMS Medan di SUGBK, banyak warga pendatang Jakarta yang mendukung tim daerah asalnya daripada Persija.
Sebagai salah satu founding father The Jakmania, Ferry Indrasjarief atau akrab disapa Bung Ferry, merupakan pendukung Pelita Jaya saat masih bermarkas di Jakarta. Perpecahan Pelita Jaya membuat Bung Ferry berpindah pilihan mendukung klub Jakarta lainnya, yaitu Persija. Awalnya, ia terkejut saat mendatangi kantor tim dengan koleksi gelar perserikatan terbanyak itu belum memiliki basis suporter. Akhirnya, ia diminta manajemen Persija untuk membentuk kelompok suporter, yaitu The Jakmania.
Kelahiran The Jakmania ini bertujuan untuk menjadi wadah orang-orang yang ingin mencintai Kota Jakarta, terutama Persija. Sejak saat itu, Bung Ferry bersama 40 orang lainnya yang ikut mendirikan Jakmania menyematkan kode JM1 hingga JM40 sebagai kode panggilan bagi mereka. Adapun, kepengurusan The Jakmania memiliki masa selama 2 tahun. Pada pemilihan kepengurusan baru, Gugun Gondrong digantikan oleh Bung Ferry dari 1999-2001. Setelah itu, Bung Ferry masih diberikan kepercayaan untuk memimpin The Jakmania sampai 2005.
Selanjutnya, The Jakmania semakin tumbuh dan berkembang dengan anggota yang selalu bertambah. Berdasarkan hasil wawancara dalam publikasi ilmiah repository.uinjkt.ac.id, salah satu pengurus The Jakmania korwil OST, Bang Fahmi, mengungkapkan alasannya untuk memutuskan bergabung dengan The Jakmania.
“Pasti yang namanya adanya ikatan kedaerahan gitu kayak kurang lengkap aja kalo enggak mendukung tim daerahnya juga. Faktor pertamanya ya karena saya suka sepakbola. Saya kan lahir di daerah kemayoran dan Persija itu juga tim yang awalnya dari kemayoran. Abis itu udah lama cuma suka nonton doang dan punya kaus The Jakmania kayaknya kurang lengkap juga kalo enggak ikut komunitasnya, yaitu the Jakmania,” ujar Bang Fahmi, pada 14 september 2020.
Lebih lanjut, Bang Fahmi menyampaikan, alasan orang-orang untuk bergabung dengan The Jakmania juga beragam, seperti suka sekali dengan Persija, hanya ikut-ikutan, dan ada yang diajak nonton bola, lalu menjadi tertarik.
Diperkirakan sekarang sudah lebih dari 80 ribuan orang mendaftar sebagai anggota The Jakmania yang tersebar di 83 Korwil dan 7 Biro resmi. Jumlah itu belum termasuk pendukung Persija yang tidak terdaftar sebagai anggota resmi. Artinya, pendukung Persija sebenarnya jumlahnya lebih banyak dari angka itu. Saat ini, The Jakmania dipimpin oleh Diky Soemarno pada periode 2020-2023 dan terpilih kembali untuk periode 2023-2026.
Pilihan Editor: Upaya Paslon Merebut Hati The Jakmania di Pilkada Jakarta
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini