Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Liga Spanyol

7 Musim Terbaik Barcelona: Messi Bersama Guardiola dan Enrique

Musim terbaik kompetisi diraih Lionel Messi dan kawan-kawan di Barcelona ketika ditangani Pep Guardiola dan Luis Enrique.

12 April 2020 | 10.15 WIB

Penyerang Barcelona Lionel Messi, mengontrol bola saat melakukan latihan bersama rekannya Martin Braithwaite mejelang laga El Clasico di Ciutat Esportiva Joan Gamper, Barcelona, 29 Februari 2020. Laga El Clasico antata Real Madrid vs Barcelona akan berlangsung di Stadion Santiago Bernabeu, pada Senin 2 Maret 2020. REUTERS/Albert Gea
Perbesar
Penyerang Barcelona Lionel Messi, mengontrol bola saat melakukan latihan bersama rekannya Martin Braithwaite mejelang laga El Clasico di Ciutat Esportiva Joan Gamper, Barcelona, 29 Februari 2020. Laga El Clasico antata Real Madrid vs Barcelona akan berlangsung di Stadion Santiago Bernabeu, pada Senin 2 Maret 2020. REUTERS/Albert Gea

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Jika melihat perjalanan Barcelona musim ini yang tergolong paling mengecewakan. Ini lepas dari hubungannya dengan pandemi virus corona yang kemudian datang. Musim 2007-2008 adalah salah satu masa keemasan Barca.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dengan finis di urutan ketiga La Liga, dikalahkan Manchester United pada semifinal Liga Champions Eropa, dan menurunnya permainan Ronaldinho, era kepemimpinan Frank Rijkaard di Barcelona sudah usai.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tap, Rijkaard, pemain legendaris Ajax, AC Milan, dan tim nasional Belanda itu, adalah orang yang membuka jalan kepada Lionel Messi untuk masuk pemain starter tim senior Barcelona pada 2005 di posisi sayap kanan.

Messi pada beberapa kali kesempatan menegaskan bahwa ia tak akan melupakan jasa Rijkaard kepadanya. 

Pep Guardiola kemudian menggantikan posisi Rijkaard di kursi panas manajer Barcelona pada 2008. Guardiola kemudian memberi peran yang menjadi momentum bersejarah buat Lionel Messi.    

Guardiola memberi lisensi kreatif kepada pemakai kostum nomor 10, Lionel Messi, yang baru, yaitu untuk melakukan intersep dan menjelajah lini tengah. Hal yang tidak pernah terjadi sebelumnya.

Sejarah treble, yaitu memborong tiga gelar juara dalam satu musim kompetisi, dicetak pada 2008-2009. Pasukan Guardiola memenangi La Liga, Copa Del Rey atau Piala Raja Spanyol, dan Liga Champions Eropa.

Di Stadio Olimpico Roma, Italia, tandukan Lionel Messi mengamankan kemenangan 2-0 Barcelona melawan juara musim sebelumnya, Manchester United, pada final Liga Champions.

Meski kedatangan Zlatan Ibrahimovic sempat tampak akan mengancam dominasi pemain Argentina ini, Messi kemudian terbukti menjadi pusat konsentrasi Guardiola dalam membangun susunan 11 pemain starter pilihannya di lapangan.

Hal itu terbukti ketika Barcelona menghadapi Arsenal pada babak perempat final Liga Champions. Messi mencetak empat gol yang membawa tim Catalan itu mencapai semifinal.

Meski kemudian dikecewakan dengan kekalahan melawan Inter Milan asuhan Jose Mourinho pada babak empat besar itu, Barcelona lantas mempertahankan gelarnya di La Liga 2009-10, dengan hanya satu kali kalah dalam 38 pertandingan.

Jose Mourinho datang untuk menangani Real Madrid. Tapi, Barcelona seperti hampir tak bisa disentuh dalam 2010-11. Mereka kembali mendominasi di La Liga.  

Los Cules menggilas musuh abadinya, Real Madrid, 5-0, dalam debut Mourinho di partai  Clasico, sebelum mereka bertarung dalam empat pertandingan pada rentang waktu 18 hari April 2011.

Real boleh unggul di final Copa Del Rey, tetapi Messi mengorkestrasi kemenangan 2-0 yang tak terlupakan di Bernabeu pada pertemuan pertama semifinal Liga Champions.

Gol kedua Messi seperti masih membuat bulu-bulu di belakang leher bertahan hingga hari ini. Ia menggiring bola melewati tiga pemain Real Maadrid. Ini adalah salah satu gol terbaik yang pernah ada dalam kompetisi.

Pada final Liga Champions 2010-11, Messi kembali menjadi bintang lapangan Barca ketika mengalahkan Manchester United 3-1, dengan mencetak golnya yang ke-53.

Pada musim berikutnya, pria mungil dari Rosario, Argentina, itu mengoleksi 73 gol dalam semua kompetisi buat Barcelona, termasuk 10 kali hat-trick, memborong tiga gol dalam satu pertadingan. Hal ini membuatnya menjadi pencetak gol terbanyak Barca sepanjang masa. 

Pada 2011-12, Barcelona menjalani masa sulit yang kemudian membuat Guardiola mundur setelah kalah di liga domestik dan Eropa. Menjalani pergantian manajer lagi dan mengalami cedera, Messi masih menghasilkan prestasi istimewa, yaitu mengoleksi 60 dan 41 gol dalam 2012-13 dan 2013-14.

Masa gemilang kembali datang di bawah pengawasan alumnus Barca lainnya, Luis Enrique, yang membuat tim dari ibukota Catalatan ini mengamuk pada paruh kedua 20114-15 untuk meraih treble lagi. Trio MSN, yaitu Messi, Luis Suarez, dan Neymar, menjadi ujung tombak untuk mejuarai La Liga 2014-15, Copa del Rey, dan Liga Champions 2014-15.

Lebih banyak gol dan trofi, kecuali Liga Champions, diraih Barcelona bersama Lionel Messi. Tapi, tujuh musim yang dibahas di atas adalah puncak bagi banyak pecinta Barca merupakan yang terbesar sepanjang masa.

MESSI DI SEMUA KOMPETISI (FC BARCELONA)

Musim, Penampilan, Gol, Gol per Pertandingan, Hat-trick

2008-09 51 38 0,75 1

2009-10 53 47 0,89 4

2010-11 55 53 0,96 4

2011-12 60 73 1,22 10

2012-13 50 60 1,20 2

2013-14 46 41 0,89 4

2014-15 57 58 1,02 6

Total 372 370 0,99 31

Prestasi Klub dari 2008-15:

La Liga – 5

Supercopa de Espana – 4

Liga Champions  – 3

Piala Super Eropa – 3

Piala Dunia Klub FIFA  – 3

Copa Del Rey – 3

Penghargaan Individual Lionel Messi 2008-15:

FIFA Ballon D’Or – 5

European Golden Shoe – 3

Pichichi Trophy – 3

UEFA Men’s Player of the Year – 2

FIFA World Player of the Year – 1

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus