Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Liga Champions

Arsenal Buat Sejarah dalam Kemenangan 7-1 atas PSV Eindhoven, tapi Mikel Arteta Butuh Trofi

Arsenal mencatatkan kemenangan besar 7-1 atas PSV Eindhoven. Kemenangan terbesar dalam sejarah babak 16 besar Liga Champions.

5 Maret 2025 | 07.59 WIB

Mikel Arteta. REUTERS
Perbesar
Mikel Arteta. REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Arsenal mencatatkan kemenangan besar 7-1 atas PSV Eindhoven pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions 2024-2025 di Philips Stadion pada Rabu dinihari, 5 Maret 2025. Namun, itu bukan target Mikel Arteta sesungguhnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arteta mengatakan bahwa para pemainnya lebih menginginkan trofi daripada memecahkan rekor kemenangan besar. "Ini sangat penting, tetapi itu hanya sekadar usaha untuk menempatkan diri Anda dalam posisi kuat untuk melaju ke babak berikutnya,” ujar dia seusai pertandingan dikutip dari ESPN.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Itulah kenyataannya. Untuk membuat sejarah, kami harus benar-benar mencapai level yang sangat berbeda. Namun, jelas, tim ini telah melakukan banyak hal yang belum pernah dilakukan selama bertahun-tahun atau dalam sejarah klub. Itu sangat berarti, tetapi bukan itu yang kami inginkan,” ucap pelatih asal Spanyol itu. 

Pertandingan leg pertama babak 16 besar menghadapi PSV Eindhoven adalah kemenangan tandang terbesar Arsenal dalam fase gugur. Ini juga kemenangan terbesar yang pernah ada dalam kompetisi tersebut.

Gol-gol dari Jurriën Timber, Ethan Nwaneri, Mikel Merino, Leandro Trossard, dan Martin Odegaard membawa The Gunners unggul 5-1 setelah 48 menit. Odegaard kembali mencetak gol sebelum Riccardo Calafiori menambah gol ketujuh untuk memberikan kekalahan terbesar dalam sejarah PSV selama 112 tahun.

Arsenal hanya mencetak dua gol dalam empat pertandingan terakhir karena tumpulnya lini depan. Absennya kuartet penyerang Kai Havertz, Gabriel Jesus, Bukayo Saka, dan Gabriel Martinelli membuat Tim Meriam London gagal mencetak gol.

"Itulah keindahannya, tidak seorang pun di ruangan ini, memberi prediksi. Dapatkah Anda memprediksi apa yang akan terjadi besok dan siapa yang akan mencetak gol. Itulah keindahan sepak bola," kata Arteta.

"Dalam sepak bola, ketika Anda bermain sangat baik hari ini, tundukkan kepala, rendah hati, analisis bagaimana Anda dapat meningkatkannya. Karena pertandingan berikutnya akan sangat berbeda dengan yang ini, dan sayangnya tidak seorang pun dapat menulis naskahnya, bahkan jika kami menginginkannya,” ujar dia lagi.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus