Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Athletic Bilbao menjadi juara Copa del Rey setelah mengalahkan Mallorca lewat adu penalti 4-2 dalam laga final yang digelar di Estadio de La Cartuja, Sevilla, Minggu dinihari WIB, 7 April 2024. Ini menjadi trofi ke-24 mereka di ajang ini dan yang pertama sejak 1984, mengakhiri puasa gelar selama 40 tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Athletic telah mengalami kegagalan bertahun-tahun, setelah kalah dalam enam final Piala Liga Spanyol berturut-turut dan final Liga Europa dari Atletico Madrid pada 2012. Namun, kali ini, dengan didukung sekitar 50 ribu penggemar di stadion berkapasitas 60 ribu penonton, mereka meraih kemenangan yang dinantikan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Mereka tertinggal lebih dulu di babak pertama, setelah Dani Rodriguez membawa Mallorca unggul pada menit ke-21. Di babak kedua, saat pertandingan baru berjalan lima menit usai jeda turun minum, Athletic membalas melalui Oihan Sancet.
Saat adu penalti, menyusul hasil imbang 1-1, keempat pemain Athletic semuanya sukses mencetak gol. Sementara, di kubu Mallorca, penendang kedua dan ketiga, Manu Morlanes dan Nemanja Radonjic gagal.
Kiper Julen Agirrezabala bermain gemilang di laga final ini. Dia tercatat beberapa kali melakukan penyelamatan gemilang selama pertandingan. Lalu, dia menggagalkan satu tendangan penalti dari Morlanes.
"Saya sangat bahagia telah membuat sejarah di klub ini, klub dalam hidupku. Saya memimpikan hari ini sejak lama. Saya telah memberikan segalanya untuk keluarga saya dan teman-teman saya...," kata Nico Williams, yang menjadi 'Man of The Match' dengan emosional kepada TVE dilansir dari Reuters, Minggu, 7 April 2024.
"Para penggemar selalu bersama kami dan mereka pantas mendapatkannya, mati kita nikmati. Adalah mimpi untuk menang bersama klub dalam hidupku. Semua orang bisa menikmatinya sekarang dan merayakannya," ujar pemain berusia 21 tahun yang bergabung dengan Athletic Bilbao sejak remaja, Juli 2013.
Mallorca yang mengincar trofi utama kedua dalam sejarah mereka setelah memenangi Copa del Rey pada 2003, memberikan perlawanan sengit. Pertahanan mereka kuat dan serangan baliknya berbahaya. Hal itu membuat Athletic kesulitan menghadapi mereka.
Bilbao merupakan klub Spanyol tertua keempat dan termasuk tiga klub yang tidak pernah terdegradasi, bersama Real Madrid dan Barcelona. Dengan meraih trofi Copa del Rey ke-24, mereka tetap di urutan kedua tim paling banyak juara ajang ini, di bawah Barcelona yang menyabet gelar ini sebanyak 31 kali.
"Gelar ini berbeda dari gelar lainnya," kata pelatih Athletic Bilbao, Ernesto Valverde kepada TVE. "Anda hanya perlu melihat bagaimana stadionnya, fans yang datang ke sini. Saya sempat menolak memikirkan (merayakannya) sebelum final, sekarang saya akan memikirkannya... Apa yang harus saya lakukan?"
Athletic Bilbao kini masih berjuang untuk mendapatkan tiket Liga Champions musim depan. Saat ini mereka berada di urutan kelima klasemen dengan 56 poin dari 30 laga, tertinggal dua poin dari tim peringkat keempat Atletico Madrid.
REUTERS