Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Liga Italia

Beberapa Kali Ganti Nama, Ini Profil Klub Como 1907 yang Dimiliki Orang Indonesia sejak 2019

Como 1907 diakuisisi oleh perusahaan hiburan asal Inggris, SENT Entertainment Ltd, yang dimiliki Hartono bersaudara dari Grup Djarum.

14 Mei 2024 | 08.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pemain Como Alessandro Bellemo melakukan selebrasi setelah timnya berhasil promosi ke Serie A. REUTERS/Matteo Gribaudi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Como 1907 memastikan satu tempat untuk berkompetisi di Serie A. Keberhasilan ini dicapai setelah bermain 1-1 melawan Cosenza pada Sabtu, 11 Mei 2024. Como bersama dengan Parma langsung promosi ke Serie A. Sementara itu, Venezia, yang diperkuat bek timnas Indonesia, Jay Idzes, harus melalui babak play-off untuk memperebutkan tiket terakhir.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bagi Como, ini menandai kembalinya mereka ke puncak piramida sepak bola Italia setelah absen sejak musim 2002/2003. Perjalanan mereka telah melewati dua kebangkrutan sebelum bangkit setelah akuisisi oleh keluarga Hartono dari Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa Como hanya membutuhkan lima tahun sejak diakuisisi oleh keluarga Hartono untuk naik dari Serie D ke Serie A.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Profil Como 1907

Como 1907 berdiri pada 25 Mei 1907. Klub ini awalnya dikenal sebagai Calcio Como yang berbasis di Stadion Giuseppe Sinigaglia di tepi Danau Como. Como 1907 telah meraih beberapa prestasi yang signifikan, termasuk dua Piala Liga Allievi Nazionali, Coppa Italia Serie D dan Serie C, satu gelar Serie D, serta tiga kali menjadi juara Serie C.

Dilansir dari laman resmi klub, Como mulai terlibat dalam kompetisi profesional Promotion League pada musim 1912-1913, sebelum kemudian berkompetisi di divisi teratas Italia satu tahun kemudian. Meskipun demikian, klub ini mengalami tantangan keuangan yang berkelanjutan dalam beberapa tahun berikutnya, yang menyebabkan mereka terdegradasi ke divisi kedua dan bahkan Serie C.

Pada periode antara 1940 dan 1960, Como naik-turun antara Serie A, B, dan C. Namun, puncak prestasi mereka terjadi pada 1975 ketika mereka meraih gelar Serie A. Sejak saat itu, klub telah mengalami beberapa periode kesuksesan tetapi juga turun dalam kompetisi secara berkala.

Masalah keuangan kembali menghantui Como, dan pada musim 2005-2006, mereka terdegradasi ke Serie D dan mengalami kebangkrutan. Antara 2009-2015, Como mulai bangkit kembali dan berhasil promosi ke Serie C, tetapi masalah keuangan kembali menghambat perkembangan mereka.

Perusahaan Akosua Puni Essien kemudian membeli klub yang sedang bangkrut itu. Dengan pergantian kepemilikan, klub diubah namanya menjadi FC Como. Namun, nama ini tidak terdaftar dalam liga, sehingga FC Como harus memulai kembali dari Serie D pada musim 2017-2018.

Pada 4 April 2019, Como diakuisisi oleh perusahaan hiburan asal Inggris, SENT Entertainment Ltd, yang dimiliki oleh Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono dari Grup Djarum.

Dengan kepemilikan baru ini, klub diubah namanya menjadi Como 1907. Bersamaan dengan itu, Hartono bersaudara menyediakan dana, memperbaiki infrastruktur olahraga, memperbarui stadion, mendirikan akademi pemuda, dan membentuk tim utama yang kuat.

Dengan pemilik baru, Como langsung memenangkan Serie D dan naik ke Serie C pada tahun berikutnya. Pada akhir musim 2020-2021, Como kembali meraih gelar Serie C dan berhasil promosi ke Serie B.

Como berkompetisi di Serie B selama dua musim, yaitu 2021-2022 dan 2022-2023. Pada akhirnya, klub berhasil meraih peringkat kedua dan memperoleh promosi ke Serie A untuk musim depan.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus