Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Liga Inggris

Berita Bola: Alves dan Kesialan Manchester City di Bursa Transfer

Manchester City yang sudah sangat yakin akhirnya harus melihat Davi Alves berlabuh di PSG.

13 Juli 2017 | 17.49 WIB

Pep Guardiola. AP/Rui Vieira
Perbesar
Pep Guardiola. AP/Rui Vieira

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kota Paris yang romantiskah yang menyebabkan Dani Alves memilih bergabung dengan Paris Saint-Germain ketimbang Manchester City? Mungkin saja. Pada Sabtu pekan lalu dia baru saja menikahi Joana Sanz, model asal Spanyol yang cantik dan langsing itu, di Pulau Ibiza. Paris bisa membuat pengantin baru itu lebih romantis.

Kemungkinan lainnya ada. Di Paris Saint-Germain, dia bisa bermain secara reguler seperti di Juventus atau, ini yang penting: dia bisa mendapat bayaran lebih dari yang akan diberikan Manchester City, yang menjanjikan gaji 5 juta euro per tahun.

Inilah kejutan baru. Setelah Romelu Lukaku malah bergabung dengan Manchester United padahal sebelumnya santer disebut akan berseragam Chelsea, kini Dani Alves mengecoh Manchester City.

Padahal Alves sudah berada di depan pintu dan selangkah lagi berseragam biru langit khas Citizens. Semuanya sudah oke, termasuk soal penghasilan yang didapat pemain berumur 34 tahun itu dalam kontrak dua tahun masa kerja.

Namun berbeda dengan saat mengejar pemain lain, saat mendatangkan Alves, City terkesan santai. Meski diharapkan bisa bergabung pada Juni lalu, dia tak kunjung diikat. Bek kanan itu kemudian pulang ke kampung halamannya di Brasil dan menghadiri acara pernikahan Lionel Messi.

Untuk memastikan kepindahan Alves, Jumat pekan lalu, Manajer Manchester City Pep Guardiola makan siang bareng bekas pemain Juventus itu di Barcelona.

Tak ada lagi jarak, juga rahasia, di antara mereka. Bek ini merupakan pemain pertama yang diambil Pep saat melatih Barcelona, delapan tahun silam, dari Sevilla. "Saya sudah mengenal Dani Alves dengan baik," katanya suatu ketika.

Di meja makan, Pep mengutarakan semua hal tentang rencana klub ini pada musim depan, termasuk ihwal pembelian pemain dan taktik yang akan dimainkan kelak. Alves dipilih untuk ikut serta memperkuat skuadnya. "Dia seorang manajer yang jenius," kata Alves, memuji Guardiola.

Alves kemudian pamit ke Ibiza. Pep menunggunya di Manchester dan berharap pada akhir pekan ini, sebelum rombongannya pergi ke Amerika Serikat untuk menjalani tur pramusim, Senin mendatang, dia sudah bisa meneken kontrak.

Selasa siang, persis seperti saat mereka bertemu di meja makan di Barcelona, Pep mendapat kabar tentang calon pemainnya itu. Bukan

kabar yang menyenangkan: Alves menjalani tes medis untuk Paris Saint-Germain. Mengetahui hal itu, keruan saja Guardiola berang.

Kemarahan juga muncul saat Txiki Begiristain, Direktur Teknik City, mendapati kenyataan bahwa bek Athletic Bilbao, Aymeric Laporte, memilih tinggal di klubnya dengan kontrak baru. Padahal pemain 23 tahun itu sudah sepakat pindah. Jumlah gaji dan nilai transfer pun sudah disetujui kedua klub itu.

Gagalnya Laporte--terlebih Dani Alves--berlabuh di Etihad jelas tak hanya membuat Guardiola marah. Dia juga harus berpikir keras untuk rencana transfer berikutnya. Apalagi dia baru saja membuang pemain belakang seperti Pablo Zabaleta, Gaël Clichy, dan Bacary Sagna.

Media di Inggris melaporkan bahwa Manchester City kini mengalihkan perhatian pada Kyle Walker, pemain Tottenham Hotspur. Tidak mudah. Daniel Levy, bos Spurs, sudah mematok harga 50 juta pound sterling. Harga yang bisa jadi akan merangkak naik setelah Dani Alves membelot.

Soal harga pasti takkan jadi masalah. Aliran duit dari Sheikh Mansour, pemilik Manchester City, dijamin lancar. Masalahnya, Guardiola kini harus bergerak cepat agar tak terkecoh lagi dan ditelikung orang semacam Dani Alves, yang katanya sudah dikenalnya dengan baik.

GOAL | GUARDIAN | DAILY MAIL | IRFAN

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nurdin Saleh

Nurdin Saleh

Bergabung dengan Tempo sejak 2000. Kini bertugas di Desk Jeda, menulis soal isu-isu olahraga dan gaya hidup. Pernah menjadi juri untuk penghargaan pemain sepak bola terbaik dunia Ballon d'Or.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus