Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Liga Inggris

Cerita Arne Slot di Liverpool: Awal Musim yang Indah dan Penuh Nyanyian

Arne Slot sudah menorehkan kiprah awal yang sangat menjanjikan di Liverpool. Ia membuat suporter berani bermimpi indah.

8 November 2024 | 19.50 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Arne Slot sudah menorehkan kiprah awal yang sangat menjanjikan di Liverpool. Ia membuat suporter klub Lita inggris berani berharap bahwa mereka tak akan terlalu lama menunggu gelar juara setelah ditinggal Jurgen Klopp.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arne Slot telah mematahkan keraguan, setidaknya untuk sementara. Ia membuktikan bahwa dengan pendekatan dan strategi yang tepat, pelatih baru juga bisa berbuat banyak pada musim pertama. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Liverpool kehilangan dua pemainnya memasuki musim ini, Joel Matip dan Thiago Alcantara, yang semuanya memutuskan gantung sepatu. Pelatih asal Belanda itu tak diberikan uang banyak untuk belanja pemain.

Pilihannya sangat terbatas dan kemudian menjatuhkan hati pada Giogi Mamardashvili, kiper asal Georgia yang memukau di Euro 2024, dan juga Federico Chiesa yang sudah tak dibutuhkan Juventus di bawah Motta.

Nahasnya, dua tambahan pemain itu tak bisa dirasakan impact-nya musim ini karena Mamardashvili baru akan bergabung mulai musim depan, sedangkan Chiesa belum juga 'klik' dengan tim karena alasan kebugaran.

Praktis, Arne mewarisi skuad warisan Klopp musim lalu yang terakhir mempersembahkan gelar Piala Liga dengan mengalahkan Chelsea di waktu tambahan dua kali 15 menit.

Arne tak banyak neko-neko memoles pemain seadanya. Ia juga tak banyak protes pada manajemen yang tak memberikan uang banyak padanya di musim pertama, musim yang juga sangat krusial baginya karena harus punya "presentasi bagus" kepada pada pendukung setia Liverpool yang banyak merasakan kebahagiaan bersama Klopp.

Sudah sejak lima bulan lalu Arne diumumkan menjadi pelatih Liverpool dan tampaknya, pria kelahiran Bergentheim, Belanda, itu sudah berhasil membuat suporter jatuh cinta kepadanya.

Bagaimana tidak, sebagai pelatih baru, ia membawa Liverpool tampil mengesankan. Dari 16 pertandingan di semua kompetisi yang sudah dijalani, Liverpool dibawanya meraih 14 kemenangan, satu seri, dan satu kali kekalahan.

Total kemenangan dari 16 pertandingan ini membawa Arne menjadi pelatih pertama dalam sejarah di Liga Inggris yang memenangkan 14 pertandingan di antaranya di semua kompetisi, mengalahkan Carlo Ancelotti dan Jose Mourinho bersama Chelsea dengan 13 kemenangan.

Lini depan Liverpool tampil tajam dengan total 37 gol dan lini belakang mereka kokoh dengan delapan clean sheet dan hanya kebobolan 10 gol.

Statistik ini didapatkan saat Liverpool terakhir kali menggilas Bayer Leverkusen di Anfield. Hattrick Luis Diaz dan gol semata wayang Cody Gakpo membuat sang juara bertahan Liga Jerman itu tertunduk lesu di Anfield.

Sebagai bukti kecemerlangan Arne Slot, Liverpool kini menjadi pemuncak klasemen di Liga Inggris dengan 25 poin. Sejauh ini, mereka berhasil memanfaatkan persaingan dengan dua pesaing kuat juara, Manchester City dan Arsenal, yang masih "pincang".

Di Liga Champions yang menggunakan format baru, Si Merah kokoh di puncak klasemen dengan poin sempurna dari empat pertandingan. Mereka tinggal membutuhkan enam poin untuk menyegel babak 16 besar lebih cepat apabila meraih kemenangan melawan Real Madrid dan Girona pada dua laga terdekat.

Ketika melawan Bayer Leverkusen, di depan mata Xabi Alonso yang merupakan legenda Liverpool, banner "Arne's Slot Machine" terbentang di Anfield. Para suporter juga menyanyikan lagu untuknya sebagai tanda ia sudah "diterima" dan "dicintai", sesuatu yang selalu didapatkan oleh pelatih-pelatih legendaris Liverpool, salah satunya adalah Klopp.

Klopp juga yang membuat lagu untuk Arne. Pada pertandingan perpisahannya bersama Liverpool, Klopp mengumumkan sendiri bahwa Arne yang menjadi suksesornya dengan nyanyian "Arne Slot, na na na na na".

Mendengar para suporter menyanyikan lagu untuknya, Arne tak bisa lepas dari senyumnya. Ia sangat bahagia karena selama di Belanda momen ini sangat langka ia rasakan.

Selama menjadi pemain, ia juga tak terbiasa mendengar chant dari suporter yang menyanyikan lagu untuknya.

"Ini spesial. Itu spesial sejak awal dan oleh karena itu, saya rasa saya harus berterima kasih kepada Jurgen Klopp karena dialah yang menciptakan lagu tersebut," kata pelatih 46 tahun tersebut.

Di Anfield, Arne merasakan apa yang selama ini jarang ia rasakan. Dalam hanya lima bulan, ia sudah membuat pendukung Liverpool jatuh cinta kepadanya.

Cinta Liverpool kepada Arne akan semakin memuncak apabila ada gelar juara kompetisi bergengsi di tahun pertamanya.

Menyulap Luis Diaz

Luis Diaz seperti terlahir kembali di era Arne Slot. Pemain asal Kolombia itu ditegaskan oleh Arne menjadi starter musim ini. Hal yang sama juga ditegaskan pada Cody Gakpo walaupun keduanya memiliki posisi yang sama, yaitu sayap kiri.

Diaz dikenal sebagai winger kiri yang lihai dalam menggocek-gocek lawan. Namun, masalah pada pemain 27 itu di era Jurgen Klopp adalah penyelesaian akhir.

Dari musimnya bersama The Reds sejak didatangkan dari Porto, musim terbaik Diaz dari segi catatan individunya adalah pada musim lalu saat ia mengemas 13 gol dan lima asis, itu pun dibuatnya dari 51 laga di semua kompetisi.

Pada musim ini, ketajamannya tumbuh tajam. Di lapangan, ia tak hanya pandai melewati lawan, tapi juga andal mencetak gol. Hattrick-nya melawan Bayer Leverkusen menjadi bukti bahwa ia seperti terlahir kembali.

Total, ia sudah mencetak sembilan gol dan dua asis yang dibuatnya hanya dari 15 pertandingan. Pesepak bola kelahiran Barrancas, Kolombia itu hanya kalah dari sang bintang Mohamed Salah yang mengoleksi sembilan gol dan sembilan asis dari 16 pertandingan musim ini.

Pada pertandingan melawan Die Werkself, Diaz juga menjelma pemain lengkap yang bisa memainkan banyak posisi di lini serang. Saat mencetak tiga gol ke gawang Lukas Hradecky, Diaz bukan menjadi pemain sayap, melainkan sebagai penyerang tengah yang beroperasi bergaya "false nine".

Arne memilih strategi itu dibanding menempatkan Cody Gakpo yang kerap memainkan posisi tersebut di bawah Klopp. Pendekatan Arne adalah untuk mengelabui bek tengah Leverkusen, Jonathan Tah, yang menurutnya salah satu bek tengah terbaik di Jerman.

Menurut Arne, Tah akan nyaman bertarung dengan penyerang klasik nomor sembilan, dalam hal ini Darwin Nunez yang ada di bangku cadangan. Oleh karena itu, ia memilih Diaz yang lebih fleksibel untuk melawan Tah yang kuat dan tinggi.

Tiga gol dibayar lunas oleh Diaz kepada Arne yang memberikan kepercayaan diri kepadanya. Ini menjadi trigol perdana Diaz di Liverpool dan juga karier profesionalnya.

Kebangkitan Pemain Lain

Kejeniusan Arne Slot tak hanya menyulap Luis Diaz karena ada banyak pemain lainnya yang "terlahir kembali" di bawah asuhannya.

Yang paling tampak adalah Ryan Gravenberch di posisi gelandang bertahan atau posisi nomor enam. Di saat Gravenberch tersingkirkan di masa Jurgen Klopp, pemain asal Belanda itu justru bersinar di bawah Arne.

Gravenberch menjadi nyawa penting bagi Liverpool musim ini di sistem Arne yang menginginkan seorang gelandang bertahan tak hanya pandai intersep atau tekel, melainkan cepat mengalirkan bola ke depan untuk membantu serangan.

Meski belum mencetak gol dan asis, peran Gravenberch tak tergantikan sebagai gelandang bertahan. Dari 16 pertandingan musim ini, pemain 22 tahun itu tampil 14 pertandingan di antaranya yang ia mainkan selama 90 menit. Arne boleh mengganti Alexis Mac Allister dan Dominik Szoboszlai, tapi tidak untuk Gravenberch.

Selain Gravenberch dan Luis Diaz, pemain-pemain dulu tampil kurang memuaskan dan sejauh ini tampil bagus di bawah Arne adalah Cody Gakpo, Kostas Tsimikas, dan Curtis Jones.

Sementara untuk para pemain bintang seperti Alisson Becker, Mohamed Salah, Virgil van Dijk, dan Trent Alexander-Arnold, Arne membuat mereka tampil lebih dewasa.

Dalam kasus Mo Salah, bintang asal Mesir itu menunjukkan kelasnya sebagai pemain yang lebih dewasa, tenang, dan matang memasuki musim ketujuhnya bersama Liverpool.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus