Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu kegiatan yang dilakukan para pemain Timnas U-15 pada libur pertandingan Piala AFF U-15 2019 adalah berendam es. Pelatih Timnas U-15 Bima Sakti mewajibkan pemain asuhannya untuk menjalani terapi itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dokter Timnas U-15, Irfan Akhmad menuturkan berendam es yang dimaksud Bima dikenal dengan sebutan krioterapi. Menurut Irfan, kegiatan ini biasa dilakukan para atlet-atlet top profesional di penjuru dunia untuk mengurangi lelah otot karena aktif berolahraga.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Otot-otot pemain yang tegang akan menjadi rileks dalam suhu yang dingin. Krioterapi juga dapat melancarkan proses peredaran darah pada tubuh mereka,” kata Ifran seperti dikutip dalam situs resmi PSSI.
Krioterapi, kata dia, dapat mengurangi tingkat stres pada sel-sel otot para atlet. “Setelah pertandingan atau setelah latihan, kita memberikan terapi es bagi para pemain untuk mengurangi cedera dan kelelahan atau muscle fatique,” kata Ifran.
Ia menjelaskan es memiliki efek mengecilkan pembuluh darah. Jadi dapat mempercepat aliran darah kembali ke jantung, sehingga pertukarannya lebih cepat. "Kemudian darah yang mengandung banyak oksigen bisa lebih cepat tersalurkan ke daerah-daerah yang membutuhkan. Itu akan bagus untuk membantu recovery lebih cepat,” tutur Ifran.
Lebih lanjut, Irfan menjelaskan, setelah beraktivitas berat, asam laktat banyak terbentuk di tubuh. Terapi es bisa merangsang pertukaran dan aliran darah yang banyak mengandung oksigen dan menghilangkan plak-plak asam laktat sehingga pegal-pegal berkurang serta nyeri akibat cedera juga bisa berkurang.
“Tujuan dari program recovery pada setiap hari non-match day ini adalah seminimal mungkin tidak membuat performa mereka drop banget dan siap untuk pertandingan selanjutnya,” Ifran menambahkan.
Dalam penjelasannya, Ifran menekankan bahwa terapi es ini satu dari banyak faktor perangsang recovery pada atlet. Namun, pemulihan tergantung pada kualitas tidur para atlet. "Jadi kalau bicara recovery, tidur itu hal paling penting," ujarnya.
Selain kegiatan pemulihan, hal yang tidak kalah penting adalah kebutuhan gizi makanan, bantuan sport massage dan fisioterapi. "Insya Allah ketika hal-hal ini semua berjalan dengan baik, atlet bisa jauh lebih bugar dan siap untuk pertandingan selanjutnya,” kata Irfan.
Setelah mengalahkan Myanmar 5-0 pada laga terakhir babak Grup A Piala AFF U-15 2019 pada Minggu, 4 Agustus 2019, Timnas U-15 memastikan lolos ke semifinal. Tim asuhan Bima Sakti ini mempunyai waktu istirahat dua hari sebelum tampil di semifinal menghadapi runner up Grup B pada Rabu, 7 Agustus nanti.