Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Liverpool dikabarkan sedang melakukan pembicaraan dengan Paris Saint-Germain (PSG) untuk membahas kemungkinan mendatangkan Kylian Mbappe dengan status pinjaman.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Klub Ligue 1 itu dikatakan marah kepada Mbappe karena pemain berusia 24 tahun itu menolak untuk berbicara dengan klub Arab Saudi, Al Hilal, setelah juara Prancis itu menerima tawaran yang akan memecahkan rekor dunia senilai 259 juta pound sterling.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Terlepas dari itu, mereka juga khawatir penyerangnya tersebut bakal hengkang ke Real Madrid dengan status bebas transfer setelah kontraknya di Paris habis tahun depan.
Liverpool siap menawarkan kesepakatan pinjaman setahun kepada Mbappe, yang membuatnya meninggalkan Paris dan mendatangkan uang tunai untuk PSG, sekaligus memungkinkan sang pemain mewujudkan mimpinya pindah ke Madrid.
The Reds terdorong oleh rasa hormat Mbappe terhadap klub Liga Inggris ini. Selain itu, ibunya, Fayza Lamari, yang sekaligus menjadi agennya, merupakan penggemar Liverpool.
Mbappe sering memuji bos Anfield, Jurgen Klopp. Perwakilannya sempat mengadakan diskusi transfer dengan Liverpool sebelum dia bergabung dengan PSG ketika memutuskan pergi dari Monaco.
"Kami berbicara sedikit, tetapi tidak terlalu banyak," kata Mbappe kepada Telegraph tahun lalu.
"Kami berbicara sedikit. Saya berbicara dengan Liverpool karena itu adalah klub favorit ibu saya, ibu saya mencintai klub tersebut. Saya tidak tahu mengapa, Anda harus bertanya padanya! Itu klub yang bagus dan kami bertemu mereka lima tahun lalu. Ketika saya di Monaco, saya bertemu mereka. Ini adalah klub besar."
Situasi Mbappe di PSG menjadi semakin sulit setelah sang pemain melabeli klubnya sebagai "klub pemecah belah" dalam wawancara dengan majalah France Football. Ketika ditanya apakah dia merasa penampilannya untuk PSG telah diremehkan, Mbappe berucap: "Ya, tetapi pada saat yang sama, saya tak menyalahkan mereka."
"Di Prancis, mereka melihat saya tumbuh, melihat saya sepanjang waktu, di PSG setiap akhir pekan atau dalam seleksi. Saya telah banyak mencetak gol selama bertahun-tahun. Jadi, bagi orang-orang, itu menjadi normal. Saya tidak pernah mengeluhkan soal penampilan saya diremehkan."
"Saya masih muda dan saya memliki kesempatan menjadi pengamat, sebelum menjadi aktor. Saya sendiri, meremehkan apa yang dilakukan (Lionel) Messi, apa yang di Cristiano Ronaldo, apa yang dilakukan para pemain hebat."
"Kami berada dalam masyarakat konsumen, di mana 'itu bagus, tapi lakukan lagi'. Saya pikir bermain di Paris Saint-Germain tidak banyak membantu karena itu adalah tim yang memecah belah, klub yang memecah belah. Jadi, tentu saja, itu menarik gosip, tapi itu tidak mengganggu saya karena saya tahu apa yang saya lakukan dan bagaimana saya melakukannya."
Mbappe hanya menyisakan setahun kontrak dengan PSG dan dikabarkan bersiap pindah ke Real Madrid dengan status bebas transfer tahun depan.
MIRROR