Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Liga Inggris

Catatan Dele Alli Ini yang Buat Everton Tak Ragu Merekrutnya dari Tottenham

Everton dianggap untung besar dengan merekrut Dele Alli dari Tottenham tanpa mengeluarkan sepeser uang pun.

1 Februari 2022 | 17.37 WIB

Gelandang Tottenham Hotspur Dele Alli berusaha menghentikan laju pemain Chelsea N'Golo Kante dalam pertandingan persahabatan di stadion Stamford Bridge, London, 5 Agustus 2021. Action Images via Reuters/Peter Cziborra
Perbesar
Gelandang Tottenham Hotspur Dele Alli berusaha menghentikan laju pemain Chelsea N'Golo Kante dalam pertandingan persahabatan di stadion Stamford Bridge, London, 5 Agustus 2021. Action Images via Reuters/Peter Cziborra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Dele Alli dipastikan telah hengkang dari Tottenham Hotspur ke Everton. The Toffees dianggap untung besar karena mendapatkan pemain berkualitas tinggi dengan harga murah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Everton disebut mendapatkan Alli tanpa membayar sepeser uang pun pada Januari ini. Mereka baru akan membayar Tottenham sebesar 12 juta euro atau sekitar Rp 193 miliar jika Alli telah menjalani 20 pertandingan. Everton juga akan membayar Tottenham sebesar 35 juta hingga 40 juta euro tergantung performa Alli dan capaian klub itu nantinya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dengan mahar sekitar 50 juta euro, Everton dianggap mendapatkan durian runtuh. Pasalnya Alli merupakan salah satu pemain yang pernah menunjukkan talenta besar.

Pesepakbola yang kini berusia 25 tahun itu mengawali karir sepak bolanya ketika bergabung dengan akademi MK Dons 14 tahun lalu. Dia menembus tim senior klub divisi ketiga Liga Inggris itu pada usia masih 16 tahun.

Dia tercatat memberikan 24 gol dan 17 assist bagi MK Dons dalam 88 laga sepanjang dua musim. Pada bursa transfer musim dingin 2015, Tottenham Hotspur membelinya meskipun kemudian meminjamkannya kembali hinngga akhir musim itu ke MK Dons.

Bergabung dengan skuad asuhan Mauricio Pochettino pada awal musim 2015-2016, Dele Alli awalnya sempat diragukan. Tubuhnya yang kecil membuat dia dianggap tak akan cukup kuat untuk bersaing di divisi utama Liga Inggris.

Akan tetapi Alli menghapus keraguan itu hanya dalam dua laga saja. Masuk sebagai pemain pengganti pada laga kontra Leicester City, Alli mencetak gol pertamanya di Liga Inggris lewat sundulan kepala.

Musim itu, Alli total mencetak 10 gol dari 33 laga. Dia pun menyabet berbagai penghargaan mulai dari debutan terbaik, pemain muda terbaik hingga gol terbaik musim itu.

Pada musim yang sama dia langsung mendapatkan kesempatan bermain bersama Timnas Inggris. Sempat tiga kali hanya menjadi pemain pengganti, Alli akhirnya diturunkan sejak awal pada laga uji coba kontra Prancis di Stadion Wembley. Dia tak menyianyiakan kesempatan itu dengan mencetak satu dari dua gol kemenangan Inggris.

Musim berikutnya, Alli kembali menyabet gelar pemain muda terbaik di Liga Inggris. Dia berkontribusi dalam 27 gol Tottenham Hotspur musim itu, 18 gol dan sembilan assist. Tottenham pun berhasil meraih posisi kedua klasemen akhir dibawah Chelsea yang menjadi juara.

Pada 2018, Alli kembali membuktikan kapasitasnya. Dia total mencetak 14 gol dan 17 assist untuk Tottenham di semua kompetisi meskipun gagal mempersembahkan trofi.

Penampilan apik Alli itu berlanjut bersama Timnas Inggris di Piala Dunia 2018. Alli memang hanya mencetak satu gol di Rusia, tetapi itu cukup membawa pasukan Tiga Singa ke partai semifinal. Sayangnya skuad asuhan Gareth Southgate dikalahkan oleh Kroasia 1-2 lewat babak tambahan. Mereka juga kalah 0-2 dari Belgia dalam perebutan juara ketiga.

Alli juga berperan penting membawa Tottenham melaju ke final Liga Champions pada musim 2018-2019. Meskipun tak banyak mencetak gol, dua assist yang dia ciptakan pada partai semifinal cukup untuk menghentikan langkah Ajax Amsterdam. Sayangnya mereka dikalahkan Liverpool pada partai final.

Karir Alli di Tottenham meredup menyusul kepergian Pochettino. Jose Mourinho yang mengambil alih kendali merasa gaya permainan Alli tak cocok dengan strategi yang dia terapkan.

Hal yang sama terjadi ketika Tottenham Hotspur menunjuk Nuno Espirito Santo dan kemudian Antonio Conte musim ini. Di bawah kedua pelatih itu, Alli musim ini baru bermain 10 kali di Liga Inggris.

Nasib Alli berubah ketika Everton menunjuk Frank Lampard sebagai manajer baru mereka menggantikan Rafael Benitez. Lampard disebut memasukkan nama pemain yang sempat mendapatkan julukan Si Lumba-Lumba itu dalam daftar belanjanya.

Dengan bursa transfer Januari tersisa beberapa hari saja, Everton pun bergerak cepat dengan mengontak Tottenham Hotspur. Kedua belah pihak akhirnya sepakat dengan kepindahan Dele Alli ke Goodison Park pada menit-menit akhir bursa transfer.

EVERTON|DAILY MAIL|TRANSFERMARKT

Febriyan

Lulus dari Departemen Politik dan Pemerintahan Universitas Gadjah Mada pada 2009 dan menjadi jurnalis Tempo sejak 2010. Pernah menangani berbagai isu mulai dari politik hingga olah raga. Saat ini menangani isu hukum dan kriminalitas

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus