Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Manajer Chelsea, Mauricio Pochettino, mengakui para pemain tidak mengawali pertandingan melawan Crystal Palace dengan bagus. Meski menang 2-1 di Stamford Bridge pada pekan ke-19 Liga Inggris, Kamis dinihari, 28 Desember, ia sadar betul bahwa para pemainnya sempat mengalami demam panggung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami sedikit gugup dan kesulitan mengelola tekanan di pertandingan yang sangat penting Untuk tim muda, kami terlalu banyak berpikir. Saya mengatakan kepada mereka untuk berhenti berpikir terlalu banyak saat pertandingan. Kami bergerak sangat lambat sejak awal tetapi kemudian memiliki peluang untuk mencetak gol," kata dia dikutip dari Skysports.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya tidak senang kami kebobolan di menit terakhir babak pertama dan itu berdampak besar. Kami kemudian mulai bermain lebih banyak dan saya sangat senang karena para pemain dari bangku cadangan memberikan dampak. Ini penting demi masa depan klub," ujar Pochettino menambahkan.
Chelsea menang 2-1 saat menjamu Crystal Palace. Mereka meraih gol lewat Mykhailo Mudryk (13) dan penalti Noni Madueke (89). Gol Palace dicetak Michael Olise (45+1). Kemenangan ini menjadi kebangkitan bagi Chelsea setelah kalah 1-2 dari Wolves dalam laga sebelumnya. Mereka kini menempati posisi ke-10 klasemen dengan nilai 25, unggul tujuh poin dari Palace di posisi ke-15.
Pochettino mengakui kurangnya komunikasi dan kontrol dalam permainan membuat para pemain merasakan tekanan pada akhir babak pertama. Itu juga yang membuat anak asuhnya merasa frustrasi. “Kami membutuhkan para pemain dari bangku cadangan untuk berada dalam kondisi terbaiknya," ujar pelatih asal Argentina tersebut.
Pochettino memuji Madueke karena mampu mengatasi kekecewaan tidak tampil banyak saat Chelsea masuk dari bangku cadangan. Menurut diia, Madueke mampu memainkan peran yang menentukan dalam kemenangan Chelsea atas Crystal Palace.
"Kami bukan badan amal. Kami adalah klub sepak bola dan kami harus tampil baik. Terkadang kami harus tangguh dan kami perlu menunjukkan kenyataan ketika seorang pemain belum siap tampil. Jika Anda ingin bersaing untuk Chelsea, dengan dengan segala hormat, ini tidak seperti di klub lain. Ini tentang memenangkan trofi dan menghormati sejarah klub."
Adapun Manajer Crystal Palace, Roy Hodgson menilai para pemain bermain sangat baik dan melakukan cukup banyak hal untuk memenangkan tiga poin. "Di babak kedua saya pikir ada lebih banyak aksi di sekitar area penalti mereka daripada kami. Anda harus mengkonversinya separuh peluang itu menjadi gol, jika tidak, Anda berisiko mendapatkan kekalahan di sisi lain."