Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

sepakbola

Erick Thohir Bilang 'Kalau Tak Percaya, Siap Mundur' di Hadapan Pemain dan Pelatih Timnas Indonesia, Sumardji Jelaskan Maksudnya

Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyampaikan "kalau tak percaya, siap mundur" di hadapan pemain dan pelatih setelah Timnas Indonesia kalah dari Jepang.

18 November 2024 | 05.10 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyampaikan kalimat "kalau tak percaya, siap mundur" di hadapan pemain dan pelatih setelah Timnas Indonesia kalah 0-4 dari Jepang, pada putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia Jumat, 15 November 2024. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saat itu, seperti terlihat dari video yang diunggah di instagram, Erick mengatakan bahwa jika para pemain dan pelatih tidak percaya dengan dirinya, maka ia siap mengundurkan diri sebagai Ketua Umum PSSI. “Seperti yang saya sampaikan kemarin waktu saya ketemu mereka, ini akan jadi evaluasi besar-besaran," kata dia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Bahkan kemarin saya sampaikan di ruang ganti bahwa kita semua percaya tidak dengan proyek besar ini, kalau pemain tidak percaya, kalau pelatih tidak percaya, ya saya siap mundur, itu poinnya, kalau tidak percaya ya selesai dong,” ujar sosok yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu.

Namun, Erick menjelaskan bahwa hal itu bukan merupakan isyarat dirinya akan mundur, melainkan mengingatkan kepada semua pihak bahwa perjuangan harus dilakukan sampai akhir. 

“Yang saya tidak suka, kalau kita itu bermain tidak maksimal, bahkan di gim-gim yang kita seharusnya menang malah tidak menang. Nah ini yang saya kembali tantang pelatih, pemain, semua secara terbuka, bahkan saya bilang di kata kata kemarin harus semua introspeksi diri, betul kan?” tegas Erick.

Apa Makna Tawaran Mundur Itu?

Manajer Timnas Indonesia, Sumardji, menyebut tawaran Erick Thohir kepada para pemain dan pelatih agar dirinya mengundurkan diri itu  sebagai bentuk kekecewaan dari Ketua Umum PSSI tersebut.

“Kalau kaitannya dengan itu, bagian dari kekecewaan beliau, dengan ekspektasi besar, tapi kalahnya cukup telak,” kata Sumardji saat ditemui di sela-sela latihan timnas di Stadion Madya, Jakarta, Minggu. 

Sumardji. TEMPO/Randy

“Tapi setelahnya jadi motivasi, bukan hanya pemain tapi juga pelatih. supaya di sisa (pertandingan) yang ada bisa memperbaiki diri secara keseluruhan, tim lebih kompak, dan lebih solid sehingga lawan Arab Saudi bisa sesuai dengan apa yang ditargetkan.” 

Kekalahan dari Jepang membuat timnas Indonesia kini menghuni posisi terakhir di klasemen sementara Grup C dengan tiga poin. Indonesia tertinggal tiga poin dari tim posisi keempat, Cina.

Selain dua tim teratas yang lolos ke putaran final Piala Dunia 2026, tim-tim peringkat ketiga dan keempat juga berhak lolos ke putaran keempat kualifikasi.

Salah satu hal lain yang menjadi perbincangan warganet dari pertandingan melawan Jepang adalah tingkah para pemain Jepang, yang berlama-lama di lapangan saat para pemain timnas Indonesia ingin menyanyikan lagu Indonesia Pusaka. Saat itu, kapten Jay Idzes terpaksa “mengusir” para pemain Jepang agar para pemain timnas dapat melakukan ritual rutin tersebut.
 
“Itu sebenarnya tidak boleh dilakukan, makanya kemarin kita protes, protesnya halus sih, tapi pikirnya mereka tidak mengerti akhirnya kapten (Idzes) samperin, harusnya jangan dong kan (Lagu Indonesia Pusaka) sakral, masa yang lain lari-lari di sana kan tidak begitu,” kata Sumardji.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus