Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Tindakan Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran melakukan pelemparan botol di Stadion Tuah Pahoe saat menyaksikan laga Kalteng Putra melawan Persib Bandung dalam lanjutan Liga 1 2019 pada Jumat, 1 November 2019, langsung direspons oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kepala Pusat Penerangan Kementerian Dalam Negeri Bahtiar mengaku sudah turun tangan menyelesaikan persoalan Gubernur Kalimantan Tengah itu. “Sudah langsung diselesaikan. Kemendagri selalu sigap, cepat mengambil upaya penyelesaian apapun terkait stabilitas dalam negeri,” kata Bahtiar dalam pesan singkat kepada Tempo, Ahad, 3 November 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Aksi Sugianto itu menjadi viral di media sosial. Orang nomor satu di Kalimantan Tengah itu menuai kritik dari netizen.
Aksi negatif Sugianto yang terjadi dalam laga yang dimenangi Persib 2-0 itu terekam video, dan kemudian menjadi viral di dunia maya. Pada video itu terlihat ulah Sugianto berada di tribun VVIP Stadion Tuah Pahoe, Jalan Tjilik Riwut, Palangka Raya. Menenakan kaus warna oranye dan topi warna hitam, ia terlihat melempar botol air mineral ke arah lapangan.
Sugianto juga terlihat marah-marah sambil menunjuk-nunjuk sebelum turun dari tribun VVIP ke pinggir lapangan. Ia menghampiri Kapolres Palangka Raya Ajun Komisaris Besar, Timbul Siregar, lalu memarahinya.
Bahtiar mengatakan kementeriannya segera menyelesaikan masalah begitu insiden terjadi. Terbukti, kata dia, Gubernur Kalimantan Tengah kini sudah meminta maaf kepada Kapolres Palangka Raya setelah insiden. Sehingga, masalahnya kini sudah selesai.
Upaya penyelesaian itu, Bahtiar menuturkan bukan dalam bentuk teguran secara terbuka dan tertulis karena teguran tidak akan menyelesaikan masalah dan malah akan memperlebar persoalan. “Senyap saja, yang penting masalah selesai demi ketenteraman warga masyarakat kita,” ucap dia.
Sebelumnya, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan atau Iwan Bule menegaskan bahwa tindakan Gubernur Kalimantan Tengah itu tidak boleh dilakukan. "Nanti akan kami evaluasi hukuman apa yang diberikan," kata Iwan Bule di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu, 2 November 2019.
FRISKI RIANA | IRSYAN HASYIM