Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Timnas Indonesia U-20 akan mulai melakoni laga pertandingan fase grup Piala Asia U-20 2025 di Shenzen, Cina pada 13 Februari mendatang. Skuad asuhan Indra Sjafri berada di Grup C bersama Iran, Uzbekistan, dan Yaman.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Iran dan Uzbekistan menjadi tantangan berat bagi Dony Tri Pamungkas dan kawan-kawan. Laga perdana melawan Iran pada 13 Februari menjadi kunci skuad Garuda Nusantara. Ia menilai hasil positif bakal membentuk mental dan semangat para pemain dalam pertandingan kedua.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Timnas U-20 Iran salah satu tim terkuat di Timur Tengah mengingat tradisi mentereng di sepak bola dan futsal. Selama kualifikasi, Iran menjadi juara grup G. Indonesia meraih juara Grup F. Iran berhasil menaklukkan lawan-lawannya seperti Laos 6-0, Mongolia 8-0, dan India 1-0, dengan torehan mencetak total 17 gol tanpa kebobolan.
Penyerang Reza Ghandipour adalah salah satu yang harus dijaga ketat lini belakang skuad Indra Sjafri. Berusia 19 tahun, dia sudah malang melintang sebagai striker di klub Liga Premier Iran, Malavan. Bersama Iran U-20, dia mampu mencetak 4 gol dalam 3 pertandingan.
Kapten Timnas Iran Erfan Darvishaali juga patut diwaspadai. Ia menjadi bagian dari ketatnya lini pertahanan yang diisi bek Yaghoub Barajeh dan kiper Arsha Shakouri. Sedangkan di lini tengah, Jens Raven dan kawan-kawan harus beradu dengan gelandang Iran, Mobin Deghan.
Indra Sjafri sempat mengatakan kepada para pemain pentingnya mengawasi kekuatan ketiga tim lawan di Grup C. Sebab, kata dia, tak ada tim yang dianggap lebih kuat atau lebih lemah dan ketiga tim lawan sangat penting untuk dihadapi. “Pengalaman kami di ajang Piala Asia 2018 itu, kemenangan awal itu sangat penting,“ ujar dia di Stadion Madya, Jakarta pada Rabu, 5 Februari 2025.
Ia mengatakan bahwa jajaran pelatih dan para pemain juga tak hanya harus piawai untuk merancang rencana permainan, tapi juga harus piawai merancang strategi mengantisipasi padatnya jadwal turnamen. “Hal ini yang setiap hari kami melakukan simulasi-simulasi dengan tim pelatih dan juga suporting dari tim official lainnya, apa hal yang perlu kami lakukan,” ujarnya.