Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Timnas Indonesia U-23 harus mengakui keunggulan Uzbekistan dalam laga semifinal Piala Asia U-23 2024. Pertandingan yang digelar di Stadion Abdullah bin Khalifa pada Senin, 29 April 2024 itu berakhir dengan skor 0-2 untuk kemenangan tim berjuluk Serigala Putih.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dua gol Uzbekistan dicetak Khusayin Nurchaev pada menit ke-68 dan gol bunuh diri Pratama Arhan pada menit ke-86 usai terjadi kesalahan komunikasi dengan Ernando Ari dalam mengantisipasi bola liar imbas tendangan bebas Jasurbek Jaloliddinov.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejak pertandingan di mulai, Uzbekistan langsung menekan Indonesia. Mereka bahkan mendominasi jalannya pertandingan di babak pertama dengan unggul 71 persen penguasaan bola, berbanding 21 persen milik Skuad Garuda.
Meski begitu, Indonesia sebenarnya sempat unggul terlebih dahulu di menit ke-61. Saat itu, Muhammad Ferarri sempat mencetak gol untuk membuka keunggulan timnas Indonesia. Sayangnya, gol tersebut dianulir wasit karena dinilai offside setelah dilakukan pengecekan Video Assistant Referee atau VAR.
Gol tersebut berawal dari lemparan ke dalam yang dilakukan oleh Pratama Arhan. Lemparan yang langsung mengarah ke gawang Uzbekistan itu mengenai kepala pemain Uzbekistan dan berhasil dihalau untuk menjauhi kotak penalti.
Bola liar tersebut kemudian diamankan oleh Marselino Ferdinan yang langsung dia teruskan ke Pratama Arhan. Arhan pun mengangkat bola tinggi dan mengumpan dari sisi kanan lapangan menuju jantung pertahanan lawan.
Bola itu menjangkau Ramadhan Sananta yang sudah berdiri di depan gawang dan berduel dengan kiper Uzbekistan. Bola muntah kemudian bisa diteruskan Sananta ke Ferarri yang dengan sigap melakukan tendangan keras yang masuk dengan sempurna ke gawang Uzbekistan.
Wasit kemudian mengecek VAR sebab terindikasi offside. Setelah melihat tayangan VAR, wasit menganulir gol yang dicetak Ferarri tersebut karena sebelumnya Ramadhan Sananta telah berada dalam posisi offside. Dari tayangan VAR yang diputar berulang-ulang memang kaki Ramadhan Sananta sedikit berada di depan pemain paling belakang Uzbekistan.
Dengan dianulirnya gol tersebut, Indonesia pun gagal membuka keunggulan atas Tim Serigala Putih. Tujuh menit berselang, Uzbekistan justru sukses mencetak gol lewat Khusayin Norchaev. Penyerang berusia 20 tahun itu menyambut umpan Muhammadqodir Hamraliev dengan tendangan first time di antara Rizky Ridho dan Ferarri.
Uzbekistan lalu menambah keunggulan pada menit ke-86. Berawal dari tendangan bebas Jasurbek Jaloliddinov, bola disambut sundulan Abdukodir Khusanov, lalu mengenai tiang gawang. Bola yang memantul berusaha ditangkap Ernando Ari, tetapi tampaknya ada salah komunikasi dengan Pratama Arhan hingga bola malah masuk ke gawang sendiri. Hingga peluit panjang dibunyikan, skor 2-0 untuk keunggulan Uzbekistan berakhir.
Usai pertandingan, Ferarri mengungkapkan rasa kecewanya karena gol yang dia cetak ke gawang Uzbekistan dianulir wasit asal Cina Shen Yinhao. “Jelas saya sangat kecewa tadi gol saya dianulir. Saya kecewa dengan keputusan wasit,” kata Ferari dalam wawancara resmi seusai pertandingan.
Menurut pemain asal Persija Jakarta itu, Timnas Indonesia U-23 sudah bermain dengan sangat baik tapi keberuntungan belum berpihak kepada Garuda Muda. Dia pun berjanji akan berusaha sekuat tenaga untuk memenangkan perebutan tempat ketiga dan lolos ke Olimpiade Paris 2024.
“Walau kecewa, tapi kita masih punya peluang lolos ke Olimpiade Paris. Besok dalam perebutan tempat ketiga kita akan berusaha sekuat tenaga untuk menang dan merebut tiket ke Olimpiade,” kata Ferarri yang sempat melakukan selebrasi gol dengan sujud syukur.
RADEN PUTRI
Pilihan Editor: Hasil Piala Asia U-23 2024: Diwarnai Kartu Merah, Timnas U-23 Indonesia Kalah 0-2 dari Uzbekistan