Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Persikabo 1973 Lestiadi meminta ajang BRI Liga 1 ditunda karena terjadi penyebaran Covid-19 di sebagian besar klub. Dia menyatakan hal itu pasca mereka dibungkam Borneo FC 0-2 pada laga Senin kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam konferensi pers usai pertandingan, Lestiadi, menyatakan ada jarak yang besar antara kekuatan timnya dengan Borneo FC. Hal itu tak lepas dari 9 pemain Persikabo 1973 yang harus menjalani karantina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Hampir 9 pemain kami masih dikarantina, berbeda dengan Borneo FC yang menurunkan kekuatan terbaiknya. Secara materi, ini terlihat sedikit jomplang. Dalam permainan, di babak pertama dan kedua juga kita banyak peluang, cuma kurang bisa dimaksimalkan menjadi gol," ujarnya.
Pria asal Medan itu pun menyarankan agar kompetisi BRI Liga 1 musim ini ditunda terlebih dahulu. Hal itu, menurut dia, agar menjaga kualitas pertandingan.
"Kalau saya ingin ditunda, Liga ini kan kompetisi, sifatnya hiburan, menarik dan enak ditonton. Jika ada satu tim yang jomplang, ada satu tim kuat, nanti kan tidak enak ditonton," kata dia.
"Jadi harapan saya sama dengan beberapa pelatih lain, kompetisi ditunda dulu, untuk memberi kesempatan pemain-pemain itu sehat kembali sehingga kompetisi berjalan normal dan lebih kompetitif."
Sejumlah pelatih memang sempat bersuara soal langkah yang harus diambil oleh PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) dan PSSI terkait peningkatan kasus Covid-19 di kalangan pemain dan perangkat tim.
Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso, misalnya. Dia menyarankan agar PT LIB dan PSSI menunda sebuah pertandingan jika satu dari dua tim yang akan tampil memiliki maksimal lima kasus Covid-19. Aji menyatakan bahwa hal itu penting untuk menjaga aspek keadilan dan kualitas pertandingan.
Pelatih Persela Lamongan Jafri Sastra juga sempat menyatakan kekhawatirannya akan peningkatan kasus Covid-19. Pada laga kontra Madura United pekan lalu, Persela Lamongan hanya memiliki 13 pemain namun pertandingan tetap dilanjutkan.
PSSI dan PT LIB sendiri sempat menyatakan tak akan melakukan penundaan kompetisi BRI Liga 1. Sekjen PSSI Yunus Nusi menyatakan hal itu pasca emergency meeting antara mereka dengan PT LIB. Mereka beralasan atlet yang terkena Covid-19 hanya membutuhkan waktu sebentar saja untuk kembali negatif karena memiliki daya tahan tubuh tinggi.