Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pada 28 November 1928, Persatuan Sepak Bola Indonesia Jakarta atau dikenal Persija Jakarta berdiri dengan nama awal Voetballbond Indonesia Jacatra (VIJ). VIJ didirikan oleh Soeri dan Alie sebagai wadah berkumpulnya klub-klub sepak bola nasionalis di Batavia pada masa itu.
Dikutip dari Transfermarkt, Persija Jakarta merupakan klub liga divisi Pertama Indonesia yang berkandang di Stadion Patriot Candrabhaga. Sebelumnya, Macan Kemayoran ini juga bermarkas di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Persija Jakarta adalah tim sepak bola Indonesia dengan sejarah panjang. Dikutip dari laman resmi Persija Jakarta, Persija yang kala itu bernama Voetballbond sudah berkompetisi sebelum kemerdekaan. Mereka bahkan sudah meraih juara Indonesia Champion pada 1931, 1933, 1934, dan 1938.
Nama VIJ berubah menjadi Persija pada 1950 ketika Jusuf Jahja menjabat sebagai ketua. Pada era 1950-an, Persija banyak diisi pemain nasional seperti Tan Liong Houw, Chris Ong, Thio Him Tjiang, Van der Vin, sampai Van der Berg. Memasuki masa Perserikatan, Persija juga meraih kemenangan di kejuaraan yang sama pada 1954, 1964, 1973, 1975, dan 1979.
Tak cukup sampai disitu, tim yang identik dengan warna merah-putih itu juga meraih sejumlah gelar di ajang turnamen. Seperti Runner Up Copa Indonesia 2005, Juara III Copa Indonesia 2006, peringkat 3 Copa Indonesia 2007 dan Runner Up Piala Indonesia 2018-2019. Persija juga mencatatkan satu gelar Piala Presiden 2018, Indonesian League Cup Winner, dan Winner Piala Kemenpora 2021.
Tak hanya di level nasional, Persija juga berkompetisi di kancah Internasional. Mereka juga mengantongi sejumlah piala, seperti Piala Quoch Khan di Vietnam pada 1973, Juara Piala Sultan Brunei Darussalam 2000, Juara Brunei Invitation Cup 2000 dan 2001, serta Boost SportFix Super Cup Malaysia 2018.
Persija merupakan salah satu pencetus berdirinya Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) pada 19 April 1930. Berawal dari cita-cita yang sama dengan bond dari daerah lain, Persija mengusung semangat persatuan yang tertanam dalam kelahiran PSSI.
Selain rentetan prestasi, Persija Jakarta juga memiliki penonton atau suporter yang banyak. Bahkan Persija sempat mencetak rekor dengan 413.152 penonton yang menyaksikan secara langsung di stadion. Jumlah tersebut menjadi paling banyak di Indonesia dan Asia Tenggara.
Persija juga memecahkan rekor jumlah penonton saat berlaga di AFC Cup. Kala itu, Persija yang melawan Johor Darul Ta'zim pada 2018 ditonton sebanyak 60.157 orang hadir di Stadion Utama Gelora Bung Karno.Jumlah tersebut mematahkan rekor penonton AFC Cup sebelumnya yang dipegang Al Ittihad vs Qadsia FC di Final Piala AFC 2010.
Memiliki sejarah panjang membuat Persija Jakarta terus melahirkan pemain-pemain terbaik untuk Indonesia. Mulai dari Tan Liong Houw, Sinyo Aliandoe, Soetjipto Soentoro, Iswadi Idris hingga generasi Bambang Pamungkas serta Ismed Sofyan.
Pilihan Editor: Liga 1: Persija Jakarta Ditahan Bhayangkara FC 2-2, Thomas Doll Kecewa
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini