Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Duel Timnas U-23 Jepang vs Irak akan tersaji pada babak semifinal Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad, Doha, Qatar pada Selasa dinihari, 30 April 2024, pada pukul 00.30 WIB. Pelatih Irak Radhi Shenaishil akan menjadikan kemenangan sebagai prioritas agar timnya bisa tampil di Olimpiade Paris 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Irak telah bangkit dengan tiga kemenangan berturut-turut setelah kalah dalam pertandingan pembuka turnamen melawan Thailand. Kemenangan atas Tajikistan dan Arab Saudi memastikan Irak melangkah ke fase gugur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Timnas Irak melaju setelah mengalahkan Vietnam dengan skor 1-0 pada babak perempat final dan menantang Jepang untuk memperebutkan satu tiket ke partai puncak Piala Asia U-23. Shenaishil mengakui hasil lebih diutamakan daripada gaya bermain cantik sejak kekalahan dari Thailand.
“Saat kami kalah melawan Thailand, ada banyak tekanan pada pemain kami, jadi kami mencoba memikirkan hal positif dibandingkan penampilan kami secara individu. Kami mendapat banyak tekanan setelah pertandingan pertama grup," ujar Shenaishil dikutip dari AFC.
“Kami berusaha untuk menang dan tidak berfokus pada permainan yang indah. Para pemain melakukan apa yang kami minta. Mereka punya banyak cara bertahan dan menyerang dan kami lebih mencari hasil daripada penampilan. Memang bagus untuk tampil cantik, tapi kami harus menang,” ujar dia menambahkan.
Irak telah meraih kemenangan atas Tajikistan dan Arab Saudi sebelum mengalahkan Vietnam di perempat final melalui penalti Ali Jasim di babak kedua. Hanya tinggal satu kemenangan lagi mereka bisa melangkah ke final dan memastikan tempat di Olimpiade. Irak telah lolos dua kali ke Olimpiade saat mencapai semifinal pada tahun 2004. Penampilan terakhir di Olimpiade terjadi di Rio de Janeiro pada tahun 2016.
Usaha meraih kemenangan harus dilakukan tanpa kapten Muntadher Mohammed, yang diskors setelah mendapat kartu kuning keduanya, saat menghadapi Vietnam. “Dia adalah kapten tim kami dan kami memiliki beberapa pemain yang memiliki peran penting dalam tim, tapi saya percaya pada semua pemain,” kata Shenaishil.
“Kami memiliki stabilitas dalam susunan pemain yang paten sejak awal. Ada keharmonisan antar-pemain yang mengawali kompetisi. Akan sulit menemukan seseorang untuk menggantikannya, tapi saya yakin siapa pun yang menggantikannya akan melakukan yang terbaik,” ucap dia.
Jepang Siapkan Strategi Redak Irak
Timnas Jepang, yang ingin mencapai final untuk pertama kalinya sejak memenangi gelar pada tahun 2016, akan menyambut kembalinya bek tengah Ryuya Nishio. Sang pemain telah menyelesaikan skorsing tiga pertandingan karena pelanggaran kartu merahnya dalam kemenangan 1-0 di pertandingan pembuka melawan China.
“Pertandingan kami sebelumnya dengan Qatar merupakan pertandingan yang sangat berat dan saya yakin pertandingan berikutnya akan sama. Namun, kami telah membuat rencana permainan dan melakukan simulasi bagaimana kami akan bermain,” kata pelatih Jepang, Go Oiwal.
“Cara kami tampil dan cara kami berlatih sama. Kami akan mencoba bertahan dengan seluruh tim kami. Tidak pernah ada pertandingan yang mudah. Setiap pertandingan berat dan menantang dan pertandingan melawan Irak pasti akan menjadi seperti itu. Tapi kami akan bersiap dengan baik dan kami akan melakukan yang terbaik,” ujar Go Oiwal menambahkan.