Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Liga Lainnya

Saat Bermain di Real Madrid, Mesut Ozil Pernah Disebut sebagai Pengecut oleh Jose Mourinho

Mesut Ozil mengungkapkan momen ia berselisih dengan Jose Mourinho saat bermain di Real Madrid dalam bukunya 'Gunning for Greatness'.

23 Maret 2023 | 04.33 WIB

Pemain tengah asal Jerman Mesut Ozil, yang dibeli pada akhir bursa transfer dari Real Madrid ke Arsenal, menjadi pemain kelima termahal pada transfer musim panas dengan harga 44 juta pounds. zimbio.com
Perbesar
Pemain tengah asal Jerman Mesut Ozil, yang dibeli pada akhir bursa transfer dari Real Madrid ke Arsenal, menjadi pemain kelima termahal pada transfer musim panas dengan harga 44 juta pounds. zimbio.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Mesut Ozil mengakhiri kariernya sebagai pemain sepak bola di usia 34 taun, setelah 18 tahun bermain untuk Schalke, Werder Bremen, Real Madrid, Arsenal, Fenerbahce, dan Istanbul Basaksehir. Sang playmaker memenangkan Piala Dunia bersama Jerman pada 2014 selama puncak kariernya. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Penampilannya bersama Jerman di Piala Dunia 2010 membuat dia direkrut Real Madrid. Di klub raksasa Spanyol itu, dia pernah berada di bawah pelatih Jose Mourinho. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Meski berhasil mencetak 27 gol dan 81 assist dalam 159 pertandingan untuk Real, gaya bermain Ozil yang lamban tidak selalu sesuai dengan kemauan Mourinho. Keduanya sering berselisih karena perbedaan pendapat. 

Dalam bukunya 'Gunning for Greatness', Ozil menceritakan kembali bagaimana pelatih asal Portugal itu pernah melontarkan cacian kepadanya selama babak pertama, sebelum berlanjut ke rentetan penghinaan di ruang ganti di babak pertama. 

Ozil mengatakan bahwa Mourinho berujar kepadanya: "Kamu pikir dua operan indah sudah cukup! Kamu pikir kamu sangat bagus sehingga 50 persen sudah cukup'. Dia berhenti. Menatapku dengan mata cokelat gelapnya. Saya balas menatap. Seperti dua petinju dalam tatapan ke bawah sebelum babak pertama."

"Dia tidak menunjukkan emosi. Hanya menunggu respons dari saya. Betapa saya membenci itu sekarang. Dan sebenarnya saya menyukai Mourinho."

Ozil masuk di babak pertama dengan marah kepada Mourinho dan melemparkan bajunya ke arahnya di ruang ganti sebelum ke kamar mandi. 

Dalam buku itu, Ozil kemudian menceritakan apa yang dikatakan Mourinho: "Oh, apakah kamu menyerah sekarang? Kamu pengecut sekali."

"Apa yang kami inginkan? Merangkak di bawah pacuran air hangat yang indah? Keramas rambutmu? Untuk menyendiri? Atau apakah kamu ingin membuktikan kepada sesama pemain, penggemar di luar sana, dan kepadaku, apa yang bisa kamu lakukan."

Ozil menceritakan insiden itu di bagian depan bukunya dan itu menjadi momen formatif dalam kariernya. Dia awalnya membenci Mourinho karena gaya manajemen pemainnya yang unik, dia akirnya mulai mengerti mengapa dia memperlakukan pemain seperti itu."

Jurnalis Kai Psotta, yang membantu Ozil menulis outobiografinya, mengungkapkan kepada GOAL tentang proses pemikiran mantan pemain Real Madrid itu. 

"Dia menyadari bahwa bukanlah reaksi yang tepat untuk berlaru ke kamar mandi dan mengecewakan rekan satu tim dan juga memahami bahwa tidak cukup hanya bermain bagus, tetapi Anda harus selalu memberikan 100 persen," kata Kai. 

"Dia belajar di bawah Mourinho untuk memberikan segalanya untuk tim dan bekerja keras. Sergio Ramos dan Cristiano Ronaldo adalah panutan. Penghinaan di paruh waktu oleh Mourinho memiliki pengaruh besar dalam perkembangan Mesut Ozil dan itulah alasan mengapa dia memulai otobiografinya dengan pengalaman tersebut. Itu adalah momen kunci."

Ozil bermain untuk Real Madrid selama tiga musim. Dia diboyong ke Santiago Berbaneu dari Werder Bremen pada 17 Agustus 2010, dan pindah ke Arsenal pada 2 September 2013.

Kepemimpinan Jose Mourinho di Real Madrid bersamaan dengan Mesut Ozil. Pelatih Portugal itu menangani Los Blancos setelah dari Inter Milan pada 1 Juli 2010 hingga 1 Juli 2013, sebelum kembali ke Chelsea untuk periode keduanya.

MIRROR, TRANSFERMARKT

Rina Widiastuti

Rina Widiastuti

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus