Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gareth Southgate mengumumkan bahwa dia mundur dari jabatannya sebagai pelatih timnas Inggris. Langkah ini diambil setelah gagal membawa The Three Lions menjadi juara Euro 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Inggris harus mengakui keunggulan Spanyol dengan kekalahan 1-2 di final Piala Eropa 2024 pada Minggu dinihari WIB, 14 Juli 2024. Ini adalah kekalahan kedua beruntun yang mereka hadapi di final turnamen kontinental. Sebelumnya, mereka gagal setelah dikalahkan Italia lewat adu penalti.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seusai kekalahan Inggris dari Spanyol di final, Southgate mengatakan dia akan mendiskusikan masa depannya sebagai pelatih tim nasional negaranya. "Sebagai orang Inggris yang bangga, merupakan suatu kehormatan dalam hidup saya untuk bermain untuk Inggris dan melatih Inggris. Itu sangat berarti bagi saya, dan saya telah memberikan segalanya,” ujarnya.
“Tetapi ini waktunya untuk perubahan dan babak baru. Final hari Minggu di Berlin melawan Spanyol adalah pertandingan terakhir saya sebagai manajer Inggris," kata dia.
"Saya mendapat kehormatan untuk memimpin sekelompok besar pemain dalam 102 pertandingan. Masing-masing dari mereka bangga mengenakan jersey The Three Lions dan mereka telah memberikan penghargaan bagi negaranya dalam banyak hal."
Inggris yang baru sekali menjadi juara turnamen besar Piala Dunia 1966, berubah dari tim dengan performa buruk menjadi tim yang diperhitungkan sejak ditangani Southgate pada 2016 menggantikan Sam Allardyce yang mengundurkan diri setelah satu pertandingan. Sebelumnya, dia menangani tim muda Inggris dalam beberapa tahun.
Southgate memimpin membawa mereka ke semifinal Piala Dunia 2018 serta final Euro dua kali beruntun pada 2021 dan 2024. Meski mendapat tekanan, dia berhasil membalikkan keadaan dalam tim yang gagal tampil mengesankan di turnamen besar, melaju jauh di Piala Dunia dan Euro. The Three Lions mencapai perempat final Piala Dunia 2022, setahun setelah kalah dari Italia melalui adu penalti di final Euro di Wembley.
“Dalam 25 turnamen pasca 1966 sebelum Gareth mengambil alih, kami telah memenangkan tujuh pertandingan sistem gugur,” kata CEO FA Inggris Mark Bullingham.
“Dalam empat turnamennya, kami telah memenangkan sembilan kali. Jadi, dalam delapan tahun masa jabatannya, dia telah memenangkan lebih banyak pertandingan yang sangat penting dibandingkan dalam 50 tahun sebelumnya," kata Bullingham.
REUTERS