Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Shin Tae-yong, pelatih PSSI kelahiran, Yeongdeok, Gyeongbuk, Korea Selatan pada 11 Oktober 1970, ini punya rekam jejak prestasi baik saat sebagai pemain hingga pelatih sepak bola.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Berkarir sebagai seorang pemain sepak bola memang telah menjadi minatnya sejak berusia 18 tahun dengan bergabung di salah satu tim sepak bola yang berada di kampusnya pada 1991. Setahun kemudian Shin Tae-yong mulai tergabung menjadi pemain di Seongnam Ilhwa Chunma hingga 1997.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Shin Tae-yong sangat terkenal dalam dunia sepak bola internasional karena perestasinya, tidak hanya dalam level domestik saja tapi juga pernah menjuarai Liga Champions Asia pada tahun 1995 dan Piala Super Asia ditahun 1996.
Dengan menggunakan seragan Seongnam lelaki yang akrab dipanggil Shin ini setidaknya telah tampil sebanyak 296 kali dalam pertandingan yang berbeda hingga tahun 2004, dan telah menorehkan setidaknya 14 trofi dalam kurun waktu selama 13 tahun.
Tidak berhenti sampai di situ Kiprah Shin sebagai pemain yang berprestasi akhirnya membawa dirinya menjadi pelatih timnas setelah ia mengalami cedera di pergelangan kaki yang membuat dirinya harus berhenti dalam pertandingan sepak bola.
Baca: Shin Tae-yong Positif Covid-19 Kemenpora Minta PSSI Tidak Abai
Mengawali karir sebagai seorang asisten pelatih pada 2008 setelah ia dipercaya sebagai pelatih caretaker di tim Seongnam tidak lama berselang akhirnya ia ditetapkan sebagai pelatih permanen di kesebelasan Seongnam.
Kesuksesan Shin sebagai pelatih tampak saat ia mampu membawa tim asuhannya itu menjadi juara dalam Liga Champions Asia 2010 serta Piala FA Korea 2011. Dan pada 2014, ia pun ditetapkan sebagai pelatih Timnas Korea Selatan.
Beranjak dari pelatih timas Korea Selatan, kualitas Shin semakin terlihat ketika ia hampir membawa Timnas Korea Selatan sebagai juara piala AFC U-23 Pada 2016. Dalam pertandingan tersebut Timnas Korea Selatan berhasil meraih empat kemenangan dengan menerobos gawang lawan sebanyak 14 kali gol berbanding enam.
Dan ditahun yang sama pula tepatnya saat Olimpiade Rio Dejaneiro, Timnas Korea Selatan U-23 sempat melaju hingga perempat final. Selain itu di tahun 2017 pelatih Shin Tae-yong juga berhasil membawa Timnas Korea Selatan U-20 melaju hingga babak ke-16 besar dalam Piala Dunia U-20. Hinga akhirnya mendapatkan gelar internasional saat membawa timnas Korea Selatan senior dalam juara EAFF E-1 Football Championship 2017.
Hingga tahun 2018, nama Shin Tae-yong juga sangat membanggakan sebab ia dapat membawa anak asuhnya di piala dunia yang berlangsung di Rusia.
Berkat sederet prestasi sebagai pelatih tersebut, PSSI akhirnya menetapkan Shin Tae-yong sebagai pelatih timnas Indonesia pada Desember 2019 lalu, sebab memiliki rekam jejak yang mumpuni sehingga dinilai layak dan sangat cocok dengan program jangka panjang sepak bola tanah air. Keputusan tersebut diambil setelah melihat presentasi pelatih Shin di Kuala Lumpur, Malaysia yang bersedia membawa seluruh staf pelatih yang mengantar Korea Selatan lolos ke final Piala Dunia U-20 2019 di Polandia.
SABAR ALIANSYAH PANJAITAN
Foto 
