Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Makanan, musik, dan sepak bola adalah tiga hal yang membuat hidup orang Peru bergairah. Jadi bisa dibayangkan betapa sukacita mereka ketika menyaksikan tim nasional sepak bola mereka berhasil lolos ke putaran final Piala Dunia 2018 di Rusia, 14 Juni-15 juli mendatang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Peru terakhir tampil pada Piala Dunia, yaitu untuk keempat kalinya, di Spanyol 1982. Setelah itu, mereka gagal menembus putaran final dari 1986 sampai 2014.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kegairahan menyambut tim nasional Peru tampil di Piala Dunia 2018 ini dirasakan warganya sampai yang menetap dan menjadi warga negara di Australia.
Komunitas orang asal Peru mendirikan klub Sporting Peru Social and Cultural Club. Klub ini dirintis imigran Peru di Sydney pada 1981.
“Selama 37 tahun, klub ini, jatuh dan bangun, terus begitu. Kami berusaha memelihara kebudayaan kami di negeri yang indah ini,” kata Edgar Villar, seorang anggota senior klub itu, kepada SBS News.
“Tapi, anak-anak kami setengah-setengah dan mereka mencintai Australia karena memberikan banyak kesempatan,” Villar melanjutkan.
Kebetulan, Australia dan Peru sama-sama lolos ke putaran final Piala Dunia 2018. Sebagian orang-orang tua asal Peru di sana tentu masih menyayangi tim dari negara asal mereka. Tapi, sebagian kaum mudanya tentu mendukung perjuangan tim Australia di Rusia, Juni nanti.
Tapi, yang jelas kemunculan kembali tim nasional Peru berjuluk La Blanquirroja, dengan kostum putih-merah, di Piala Dunia disambut dengan penuh kegembiraan oleh orang-orang yang berasal dari negara di kawasan Amerika Latin itu.
Perjuangan Peru untuk lolos ke Rusia 2018 tidak mudah. Mereka menduduki urutan kelima dalam kualifikasi Zona Amerika Selatan sehingga hanya meraih tiket ke babak play-off. Mereka kemudian memastikan tiketnya ke Rusia 2018 dengan mengalahkan Selandia Baru. Mereka kini menduduki peringkat ke-11 dunia.
Kapten sekaligus penyerang andalannya dari klub Flamengo di Brasil, Paolo Guerrero, sempat kena skorsing setahun karena terbuktik memakai obat terlarang alias doping. Tapi, pada perkembangan terakhir, skorsing Guerrero dikurangi enam bulan sehingga ia bisa tampil membela negaranya di Rusia.
Sepak bola Peru pernah menjulang bersama Teofilo Cubillas, dengan mencapai babak perempat final Piala Dunia 1970 dan 1978. Kini saatnya Cubillas menyaksikan para juniornya berjuang lagi untuk bisa mengharumkan nama Peru di Piala Dunia 2018.
Skuad sementara Timnas Peru ke Piala Dunia 2018:
Kiper:
Leao Butron dari klub Alianza Lima
Pedro Gallese, Veracruz
José Carvallo, UTC
Carlos Caceda, Universitario
Belakang:
Alberto Rodríguez, Universitario
Luis Advíncula, BUAP
Christian Ramos, Emelec
Aldo Corzo, Universitario
Miguel Trauco, Flamengo
Miguel Araujo, Alianza Lima
Luis Abram, Sporting Cristal
Nilson Loyola, Melgar
Anderson Santamaría, Melgar
Tengah:
Yoshimar Yotún, Orlando City
André Carrillo, Watford
Christian Cueva, Sao Paulo
Paolo Hurtado, Vitória de Guimarães
Renato Tapia, Feyenoord
Andy Polo, Morelia
Pedro Aquino, BUAP
Sergio Pena, Granada
Wilder Cartagena, Universidad San Martín
Jose Manzaneda, Cantolao
Depan:
Paolo Guerrero, Flamengo
Jefferson Farfan, FC Lokomotiv Moscow
Raul Ruidíaz, Morelia
Edison Flores, AaB
Ivan Bulos, Boavista
SBS NEWS | ESPN SOCCERNET | HARI PRASETYO