Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sepakbola

Timnas Peru, Gairah Cinta setelah Era Teofilo Cubillas

Setelah gagal lolos babak kualifikasi Zona Amerika Selatan sejak 1986 sampai 2014, Timnas Peru kembali tampil di Piala Dunia.

14 Februari 2018 | 16.47 WIB

Timnas sepakbola Peru. REUTERS/Robin van Lonkhuijsen
Perbesar
Timnas sepakbola Peru. REUTERS/Robin van Lonkhuijsen

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Makanan, musik, dan sepak bola adalah tiga hal yang membuat hidup orang Peru bergairah. Jadi bisa dibayangkan betapa sukacita mereka ketika menyaksikan tim nasional sepak bola mereka berhasil lolos ke putaran final Piala Dunia 2018 di Rusia, 14 Juni-15 juli mendatang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Peru terakhir tampil pada Piala Dunia, yaitu untuk keempat kalinya, di Spanyol 1982. Setelah itu, mereka gagal menembus putaran final dari 1986 sampai 2014.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kegairahan menyambut tim nasional Peru tampil di Piala Dunia 2018 ini dirasakan warganya sampai yang menetap dan menjadi warga negara di Australia.

Komunitas orang asal Peru mendirikan klub  Sporting Peru Social and Cultural Club. Klub ini dirintis imigran Peru di Sydney pada 1981.

“Selama 37 tahun, klub ini, jatuh dan bangun, terus begitu. Kami berusaha memelihara kebudayaan kami di negeri yang indah ini,” kata Edgar Villar, seorang anggota senior klub itu, kepada SBS News.

“Tapi, anak-anak kami setengah-setengah dan mereka mencintai Australia karena memberikan banyak kesempatan,” Villar melanjutkan.

Kebetulan, Australia dan Peru sama-sama lolos ke putaran final Piala Dunia 2018. Sebagian orang-orang tua asal Peru di sana tentu masih menyayangi tim dari negara asal mereka. Tapi, sebagian kaum mudanya tentu mendukung perjuangan tim Australia di Rusia, Juni nanti.

Tapi, yang jelas kemunculan kembali tim nasional Peru berjuluk La Blanquirroja, dengan kostum putih-merah, di Piala Dunia disambut dengan penuh kegembiraan oleh orang-orang yang berasal dari negara di kawasan Amerika Latin itu.

Perjuangan Peru untuk lolos ke Rusia 2018 tidak mudah. Mereka menduduki urutan kelima dalam kualifikasi Zona Amerika Selatan sehingga hanya  meraih tiket ke babak play-off. Mereka kemudian memastikan tiketnya ke Rusia 2018 dengan mengalahkan Selandia Baru. Mereka kini menduduki peringkat ke-11 dunia.

Kapten sekaligus penyerang andalannya dari klub Flamengo di Brasil, Paolo Guerrero, sempat kena skorsing setahun karena terbuktik memakai obat terlarang alias doping. Tapi, pada perkembangan terakhir, skorsing Guerrero dikurangi enam bulan sehingga ia bisa tampil membela negaranya di Rusia.

Sepak bola Peru pernah menjulang bersama Teofilo Cubillas, dengan mencapai babak perempat final Piala Dunia 1970 dan 1978. Kini saatnya Cubillas menyaksikan para juniornya berjuang lagi untuk bisa mengharumkan nama Peru di Piala Dunia 2018.

Skuad sementara Timnas Peru ke Piala Dunia 2018:

Kiper:

Leao Butron dari klub Alianza Lima

Pedro Gallese, Veracruz

José Carvallo, UTC

Carlos Caceda, Universitario

Belakang:

Alberto Rodríguez, Universitario

Luis Advíncula, BUAP

Christian Ramos, Emelec

Aldo Corzo, Universitario

Miguel Trauco, Flamengo

Miguel Araujo, Alianza Lima

Luis Abram, Sporting Cristal

Nilson Loyola, Melgar

Anderson Santamaría, Melgar

Tengah:

Yoshimar Yotún, Orlando City

André Carrillo, Watford

Christian Cueva, Sao Paulo

Paolo Hurtado, Vitória de Guimarães

Renato Tapia, Feyenoord

Andy Polo, Morelia

Pedro Aquino, BUAP

Sergio Pena, Granada

Wilder Cartagena, Universidad San Martín

Jose Manzaneda, Cantolao

Depan:

Paolo Guerrero, Flamengo

Jefferson Farfan, FC Lokomotiv Moscow

Raul Ruidíaz, Morelia

Edison Flores, AaB

Ivan Bulos, Boavista

SBS NEWS | ESPN SOCCERNET | HARI PRASETYO

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus