Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SELAMA puluhan tahun, Niniek L. Karim, 59 tahun, punya pandangan keliru tentang Hari Kartini. Perayaan tiap 21 April itu dia anggap ”ritual” yang mewajibkan pelajar perempuan memakai pakaian tradisional, kain dan kebaya. Persepsi ini berubah 180 derajat setelah ia didaulat membacakan surat-surat Kartini dalam acara mengenang pahlawan nasional asal Jepara itu, di Teater Utan Kayu, Senin malam pekan lalu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo