Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Penyanyi Sal Priadi gemar bermain board game sejak kecil.
Hingga sekarang, dia membawa perlengkapan permainan papannya ke mana-mana dan memainkannya saat senggang.
Menurut Sal, board game mengajarkan kebiasaan membaca dan memicu kreativitas.
ADA satu hal yang tak bisa dipisahkan dari Sal Priadi, yaitu board game. Penyanyi dan penulis lagu 32 tahun itu menggemari permainan papan sejak kecil. Dia “ditulari” ayahnya, yang disebut sebagai geek atau kutu buku dan keranjingan permainan itu sejak bekerja di luar negeri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hingga kini, board game menjadi pengisi waktu senggang Sal. Dia sedang memainkan Thousand Year Old Vampire karya Tim Hutchings pada 2019. Dia merasa beruntung game ini bermode pemain tunggal sehingga tidak perlu sulit-sulit mencari teman bermain. Dia hanya perlu membawa jurnal game tersebut ke mana-mana, lengkap dengan dadu dan kartunya. “Bikin ketagihan,” kata Sal kepada Tempo selepas malam penghargaan Festival Film Tempo di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Rabu, 5 Februari 2025.
Mencari teman bermain memang menjadi kesulitan terbesar penggemar board game. Maklum, permainan ini kurang populer di Indonesia. Sal perlu “meracuni” teman-temannya supaya bisa memainkan jenis permainan yang membutuhkan pemain jamak, seperti Dungeons & Dragons.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Padahal, Sal melanjutkan, banyak manfaat yang pemain dapatkan dari permainan papan. Misalnya membiasakan diri banyak membaca dan memantik kreativitas. “Banyak ide kreatif muncul,” ucap pelantun dan pencipta lagu “Gala Bunga Matahari” tersebut. ●
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo