Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejak mendalami psikiatri, hati Nova Riyanti Yusuf gampang tersentuh bila melihat penderita gangguan jiwa. Dokter dan penulis novel yang punya nama beken NoRiYu ini melihat masyarakat sering berlaku tak adil terhadap mereka. Penderita sering dikucilkan, bahkan dipasung oleh keluarganya. ”Ini tidak benar,” katanya. ”Seharusnya mereka disuntik, bukan dipasung.”
Tak disangka, minat terhadap bidang kesehatan jiwa membawa nona 31 tahun ini terpilih menjadi peserta Asia Society’s Third Annual Asia 21 Young Leaders Summit, yang berlangsung di Tokyo, Jepang, pekan lalu. ”Aku akan berbicara tentang hak asasi untuk penderita gangguan jiwa,” ujarnya.
Nova cemas, jika tidak diingatkan, ”kegemaran” masyarakat melakukan pemasungan tidak akan pernah berakhir. Padahal gangguan jiwa bisa dialami setiap orang, termasuk orang Indonesia. Apalagi bila kerap terjadi bencana alam. ”Korban bencana rentan terhadap gangguan jiwa,” dia menambahkan. Boleh juga bila kampanye dilakukan melalui novel.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo