Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pejabat atau mantan pejabat lazimnya bepergian ke mana-mana diantar sopir pribadi. Apalagi di tengah lalu lintas Jakarta yang tak bersahabat. Namun tidak demikian dengan Akbar Tandjung. Bekas Ketua Dewan Perwakilan Rakyat ini lebih suka menyetir sendiri mobilnya, baik di dalam maupun saat ke luar kota. ”Untuk menjaga daya refleks,” kata pria 63 tahun ini.
Duduk di belakang kemudi membuatnya merasa menguasai keadaan. Kalau mau singgah untuk sekadar menyantap soto atau makanan lain yang jadi kesukaannya, tinggal membelokkan kendaraan. Mau menikmati pemandangan indah, tinggal menepi.
Dengan menyetir sendiri, Akbar pun merasa privasinya terjaga. ”Kalau tidak ada orang lain, kita bebas ngomong apa saja,” ujar penggemar olahraga tenis dan renang ini. ”Mau teriak atau tertawa, tidak ada orang lain yang mendengar.” Bukan karena takut pembicaraannya bocor? ”Oh, tidak,” kakek dua cucu ini menjawab mantap.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo