Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Membatik di atas katun dan sutra sudah biasa bagi desainer kita. Tapi di atas serat regang seperti lycra? Baru Carmanita yang melakukannya. Menekuni proses membatik di atas serat regang sejak 1999, kerja keras cucu Ibu Sud ini berbuah penghargaan dari Museum Rekor Indonesia pada awal Mei lalu. "Mereka menghargai eksperimen saya," ujarnya.
Dengan keberhasilan itu, kini tak hanya pakaian resmi saja yang bisa bermotif batik. Baju renang dan olahraga yang terbuat dari lycra pun dihiasi batik.
Carmanita mengaku tak mudah membatik di atas serat regang. Desainer lulusan sekolah administrasi bisnis di Amerika Serikat ini butuh waktu sekitar dua tahun untuk menemukan teknik mencanting yang pas, jenis malam yang tepat, serta pewarnaan yang memberikan hasil seperti yang diinginkan. "Sifat regang kain membawa konsekuensi dalam penyerapan warna," tuturnya.
Desainer 53 tahun itu tertantang mencanting lycra setelah ditawari perusahaan internasional DuPont sepuluh tahun lalu. Lycra adalah jenis serat yang mereka temukan pertama kali di Delaware, Amerika, pada 1958. "Sebelum bekerja sama dengan saya, mereka bekerja sama dengan desainer macam Versace, Armani, dan Donna Karan," katanya bangga. Selamat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo