Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Etalase

Bukan Sekadar <font color=#663399>Kedok</font>

25 Mei 2009 | 00.00 WIB

Bukan Sekadar <font color=#663399>Kedok</font>
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Masker, kedok, atau topeng berfungsi sama: menutup sebagian wajah. Tapi masker merupakan penutup wajah yang dikenakan lebih demi alasan kesehatan. Pada awal abad ke-20, penduduk Jepang memakainya buat menghangatkan badan. Kini masker dijadikan penangkal benda mikro semacam virus.

Ketika flu burung mewabah, pemakaian masker meningkat pesat. Begitu juga akhir-akhir ini, pada saat flu babi menjadi hantu di sebagian belahan dunia. Tentu saja, masker bukan satu-satunya penangkal aneka flu itu. Jauh lebih penting: biasakan menjaga kebersihan. Yang paling utama, menurut para dokter, rajin-rajin mencuci tangan.

Masker Operasi

Dipakai dokter, masker ini mencegah penyebaran kuman atau virus dari pasien. Namun, pada awal penyebaran SARS, masker operasi direkomendasikan kepada masyarakat untuk menghindari penularan virus ini. Masker operasi terbuat dari bahan berlapis campuran kain, polyester, dan polipropilen. Beberapa produsen memberikan teknologi Antivirus-e yang dapat menangkap dan menahan virus.

Harga masker Rp 10.000-Rp 20.000 per lembar.

Masker Bio

Perusahaan Hong Kong, Filigent, memproduksi BioMask, yang diklaim mampu memusnahkan virus influenza A beberapa detik setelah kontak. Masker ini memakai beberapa lapisan aktif antimikroba, yang mendeteksi, memerangkap, lalu membunuh patogen. Bahan lapisan itu dinamakan BioFriend. Menurut pembuatnya, BioFriend mampu merusak permukaan virus, juga dinding bakteri. Produk ini diluncurkan Filigent pada April lalu, dan dipasarkan ke sejumlah negara.

Masker Antivirus

Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, merekomendasikan dua masker antivirus, yakni masker FFP3 dan N95. Menurut lembaga itu, dua jenis masker ini mampu menangkal penyebaran flu burung, flu babi, juga SARS.

Dua jenis masker itu mampu menyaring partikel ukuran 0,3 mikron. Bentuknya seperti mangkuk yang menutup separuh muka. Ada yang disertai katup pernapasan di tengah masker.

Digunakan sekali pakai, masker ini dijual Rp 300 ribu hingga Rp 400 ribu per kotak isi 20 helai.

Masker Antidebu

Masker jenis ini menyaring udara yang dikotori asap knalpot, debu jalanan, asap rokok, dan asap pabrik. Zat beracun di udara yang dihirup akan menumpuk di paru-paru dan darah. Akibatnya, tubuh mudah terserang beragam penyakit. Masker jenis ini mampu menyaring partikel ukuran 1-5 mikron. Terbuat dari beragam jenis kain dan polyester. Model biasa Rp 3.000 hingga Rp 8.000 per lembar sekali pakai. Model kain bercorak unik di atas Rp 100 ribu per lembar dan dapat dipakai berkali-kali.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus