Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Cinta Laura menerima tawaran peran di film Scandal 2 saat syuting film di Thailand.
Cinta Laura mendatangkan pelatih profesional pole dance ke Thailand.
Di Bali, Cinta Laura punya lima instruktur tari profesional.
AKTRIS Cinta Laura Kiehl berlatih secara intensif beberapa teknik gerakan tari tiang atau pole dance ketika menjalani syuting di Thailand. Dia mendatangkan sendiri seorang penari tiang profesional Indonesia ke Negeri Gajah Putih.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perempuan 29 tahun ini menyisihkan waktu sekitar tiga jam per hari di sela-sela pengambilan gambar untuk mematangkan gerakan tarinya. “Ini pengorbanan. Karena saya juga ingin profesional,” ucap Cinta ketika ditemui di Yogyakarta, Senin, 28 November lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Aktris, penyanyi, dan model berdarah Indonesia-Jerman ini mendapat tawaran peran sebagai seorang penari tiang bernama Luna dalam film Scandal 2: Love, Sex and Revenge. Dia hanya memiliki jeda singkat antara pengambilan gambar film di Thailand dan jadwal syuting perdana Scandal 2 di Bali. Hal ini yang membuatnya harus mulai berlatih dan membiasakan diri pada gerakan serta teknik menari tiang sejak berada di Thailand.
Toh, Cinta menambahkan, dia kembali harus berlatih sejumlah gerakan tari tradisional ketika berada di Bali. Bahkan dia sampai memiliki lima instruktur profesional untuk memoles kemampuannya menari tari tradisional dan pole dance.
Dalam film Scandal 2, Luna memang seorang penari muda dengan talenta tarian tradisional yang menyusup ke lokasi prostitusi kelas atas. Cinta pun terlihat lentur tapi kuat dalam sejumlah adegan tari pada film yang diputar perdana di Jogja Netpac Asian Film Festival 2022 tersebut.
Cinta menerangkan, dia juga tertarik pada tema dan cerita film garapan Robby Ertanto itu. Dia mengatakan punya visi dan pesan yang sama dengan alur cerita film produksi Sky Films tersebut.
Film ini, menurut dia, berhasil mengangkat kisah penderitaan perempuan yang berada di lingkaran bisnis prostitusi kalangan atas. “Mereka mengalami kekerasan,” ucap Cinta.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo