Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Andung Nitimihardja berlenggok di catwalk, Andre Andika diserbu pertanyaan teman-temannya di ITB: ”Ayahmu gan-ti profesi jadi peragawan?” Itu ter-jadi dua pekan lalu tatkala Menteri Perindustrian itu naik panggung memperagakan batik di Jakarta.
Beserta Andung ada dua menteri, beberapa duta besar, jenderal polisi hingga pejabat eselon satu yang ikut ”tayang”. Ternyata, ide pejabat jadi peragawan datang dari Andung: ”Saya mengaku salah,” ujarnya sembari terkekeh kepada wartawan Tempo Kurie Suditomo.
Awalnya, Yayasan Batik meminta- dia terlibat dalam pameran batik. Andung terpincut karena batik menjadi bagian dari ”industri” yang harus dia populerkan. ”Kalau perlu, saya jadi peragawannya sekalian,” sang Menteri menawarkan diri. Gayung bersambut. Jadilah peragaan itu.
Sehari setelah show, aneka komentar- mengalir masuk, termasuk dari pu-tranya, Andre Andika di Bandung. Andung sendiri senang dan bangga. Hanya dia kecele karena para pera-ga-wan dadakan itu tidak dirias seperti peragawan betulan. ”Kena lampu te-rang kan jelek kalau keringetan dan berminyak,” katanya. Toh Andung cukup terhibur. Batik-batik Danar Hadi yang terkena keringat itu boleh dibawa pulang… sebagai milik pribadi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo