Bersedia menerima laporan

TIAP Jumat pagi, puluhan orang siap menunggu di ruang depan kantor Gubernur Timor Timur di Dili. Pukul 06.45 biasanya yang ditunggu sudah tiba: Gubernur Mario Viegas Carrascalao. Hari Jumat memang disediakan sang gubernur buat menerima kedatangan rakyat Dili buat melapor soal apa saja. Sedang Sabtu, sang gubernur berkeliling ke daerah untuk tujuan yang sama. "Cara ini saya lakukan setelah mengetahui banyak keluhan rakyat yang tak disampaikan ke atas. Di Dili ternyata penyakit minta 'uang rokok' untuk mengurus sesuatu telah mulai menular," ujar Carrascalao, 45 tahun, yang dilantik pertengahan September lalu. Ia sabar mendengar laporan rakyatnya. Ada wanita mengeluh karena suaminya ditahan tanpa bukti, ada yang melapor belum pernah menerima gaji sekalipun telah bekerja bertahun-tahun, tapi yang terbanyak datang untuk minta bantuan. Biasanya mereka diberi sangu antara Rp 10 - Rp 20 ribu, yang diambil dari dana taktis gubernur. Cukup banyak yang mengecam praktek ini. Tapi Carrascalao punya alasan. "Saya tak ingin mengubah sistem yang ada. Inspirasi saya ya berasal dari Pancasila itu. Menurut pengertian saya yang sederhana, rakyat dengan pimpinan harus dekat. Aspirasi rakyat harus ditampung. Sebelum rakyat datang pada kita, kita yang harus datang pada mereka," ujarnya.