TOP model dunia berkulit hitam, Naomi Campbell, pekan-pekan ini menjadi bahan gunjingan di Amerika sana. Masalahnya, ia disebut-sebut dipecat dari Elite Agency, New York, yang telah membayarnya Rp 80 juta per minggu. Konon, Campbell sering memaki-maki bos dan staf Elite Agency. ''Kelakuannya mengerikan, dan tak bisa ditebus dengan uang atau harga diri sekalipun,'' komentar Johnny Casablancas, pemilik Elite Agency. Tapi Campbell sendiri membantah bahwa ia dipecat. ''Model adalah profesi yang bebas. Kami adalah bos terhadap diri dan karier kami sendiri, sehingga tak ada istilah dipecat dalam profesi tersebut,'' ujarnya kepada sejumlah wartawan. Ia hanya pindah mangkal dari Elite Agency ke Ford Agency. Cuma diakuinya, sebelum keluar dari Elite, Campbell bersitegang dengan Johnny Casablancas. Penyebabnya, kata Campbell, Casablancas terlalu banyak campur tangan dalam urusan pemotretan maupun show. ''Masih banyak bos yang bersikap arif dan memperlakukan model sebagai manusia layaknya. Tapi yang terjadi selama ini, kami sering diperlakukan seolah-olah sebagai orang yang tak punya otak,'' keluh Campbell tentang Casablancas. Sementara itu, ibu Campbell, Valerie, punya pendapat lain tentang putusnya hubungan kerja antara Campbell dan bekas bosnya. Gencarnya kritik yang dilontarkan Casablancas, katanya, punya motivasi yang bersifat rasialis, karena Campbell adalah supermodel berkulit hitam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini