Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Persaingan di grup terdepan dalam lomba balap sepeda motor selalu sengit. Para pembalap berlomba-lomba menjadi yang terdepan agar bisa menaiki podium. Situasi itu pula yang dirasakan Decksa Almer Alfarezel ketika mengikuti lomba balap motor Thailand Talent Cup 2022 (TTC) seri ke-4 pada 4 September lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Decksa memulai balapan di posisi keempat. Pemuda asal Ciamis, Jawa Barat, ini sempat berada di posisi awal dan beberapa kali di barisan tengah. Pada lap terakhir, remaja berusia 14 tahun itu memacu Honda NSF250R-nya, lalu menyalip posisi lawannya, Jakkreeph Phuettisan. Decksa pun memimpin balapan hingga garis finis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selama kompetisi, pembalap dari Astra Honda Racing Team (AHRT) ini mengaku hanya berusaha tetap berfokus menjaga peluang agar tidak terlempar dari grup teratas. “Ini yang sangat penting untuk fight di akhir-akhir balapan agar bisa merebut gelar juara,” ujar Decksa dalam pesan tertulis kepada Tempo, Kamis, 8 September lalu.
Kemenangan Decksa dalam kompetisi tersebut membuat lagu Indonesia Raya berkumandang. Dengan mengenakan bendera merah-putih seperti jubah, Decksa berdiri bangga di podium teratas. Capaian ini merupakan yang kedua kalinya dalam Thailand Talent Cup. Mei lalu, Decksa meraih juara pertama pada TTC seri kedua setelah mengalahkan lawan-lawannya dari berbagai negara.
Pembalap dari Astra Honda Racing Team (AHRT), Decksa Almer Alfarezel saat berlaga di Thailand Talent Cup 2022 seri keempat di Chang International Circuit, Thailand, 4 September 2022. Dok: Thailand Talent Cup
Dilansir dari Antara, TTC merupakan ajang awal para pembalap binaan Astra Honda menunjukkan bakat pada jenjang di luar balap nasional. Di sinilah para talenta muda binaan Astra Honda menunjukkan potensi dan kemampuan terbaik sebelum naik ke jenjang balap Asia lainnya yang lebih tinggi, bahkan sebelum masuk ke fase kelas dunia.
Meski senang menjadi juara, rider yang menggunakan nomor 13 ini mengatakan bahwa yang terpenting adalah perkembangan setiap waktu. “Saya ingin terus berkembang sampai cita-cita saya terwujud dapat bersaing di ajang balap dunia,” ujar pemuda yang memiliki hobi bermain game ini.
Sejak kecil, pelajar kelas X SMK Tri Bintang Purwadadi ini sudah menyukai balap motor. Ia kerap diajak orang tuanya, Wawan Hermawan dan Adeliya Arista, ke sirkuit. Ayah Decksa merupakan mantan pembalap nasional sekaligus pemilik sekolah balap WH19 Racing School. Karena sering menonton ayahnya balapan, Decksa pun mulai belajar menunggangi sepeda motor pada usia 9 tahun atau kelas IV.
Menurut Decksa, orang tuanya sangat mendukung ketika ia memutuskan terjun di arena balap. Mereka, kata pemuda kelahiran 22 Mei 2008 itu, selalu mendampingi dan mengarahkannya dalam setiap kesempatan, baik saat latihan sehari-hari maupun pertandingan. “Termasuk mengirim saya ke sekolah balap, selain dilatih sendiri sama Bapak.”
Rasa senang dan semangat selalu dirasakan Decksa ketika mengikuti balapan motor. Sejak 2017, ia unjuk kemampuan lewat kompetisi. Salah satunya Kejuaraan Nasional Motoprix kelas MP6, dengan sepeda motor bebek 125 cc standar pemula, pada 2018. Setahun berikutnya, hasil kerja keras Decksa mulai terlihat dari prestasi yang ia raih. Ia menjadi runner-up kelas U-12 di Motoprix Region Jawa.
Pembalap dari Astra Honda Racing Team (AHRT), Decksa Almer Alfarezel, menjuarai Thailand Talent Cup 2022 seri keempat di Chang International Circuit, Thailand, 4 September 2022. Dok: Thailand Talent Cup
Sulung dari empat bersaudara ini kini memiliki target bisa menjadi juara umum Thailand Talent Cup 2022, yang memiliki dua seri tersisa. Penggemar Marc Marquez ini juga berharap dapat menjadi pembalap profesional yang selalu meraih gelar juara. Karena itu, dalam meraih prestasi, ia mengaku selalu berlatih secara rutin, berdisiplin, dan fokus, juga mau belajar dan mengevaluasi setiap kekurangan.
General Manager Marketing Planning and Analysis PT Astra Honda Motor (AHM), Andy Wijaya, menyampaikan harapannya agar Decksa dapat memanfaatkan kesempatan yang diberikan dalam TTC. Pihaknya mengapresiasi dan bangga atas capaian Decksa, yang menjuarai dua seri balapan tersebut.
Andy menuturkan prestasi tersebut tak terlepas dari program pembinaan dan penjenjangan oleh AHM yang mulai menunjukkan hasil. “Namun ini baru tahap awal. Kami berharap Decksa bisa konsisten meraih prestasi di arena balap untuk dapat mempersembahkan kebanggaan bagi Indonesia.”
FRISKI RIANA
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo