Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Diincar produser film

Achmad Siddiq, 59, Rais AM NU dipromosikan sebagai peran Sunan Gresik dalam film walisanga. Ia tidak bersedia, dianggap akan mencemarkan nama baiknya. (pt)

23 Maret 1985 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

APA reaksi Anda tentang seorang kiai yang tangannya suka dicium pengikutnya, dan menjabat rais am Syuriah Nahdatul Ulama lagi, tiba-tiba menjadi bintang film? Kaget? Sang kiai, Haji Achmad Shiddiq, 59, pun tak kepalang kagetnya. "Astaghfirullah," kata Kiai Shiddiq, pekan lalu, ketika melihat namanya benar-benar tercantum, dan di urutan pertama lagi, pada daftar artis pendukung film Walisanga produksi PT Soraya Intercine Film. Ditemui di Hotel Wisata, Jakarta, di sela-sela kesibukannya mengikuti seminar, Kiai Shiddiq, yang oleh produser film diserahi peran Sunan Gresik, menambahkan bahwa pencantuman namanya itu bisa merusakkan citranya di kalangan NU. "Kalau itu sengaja mau mencemarkan nama baik saya, mereka bisa dituntut," ujar Kiai Shiddiq. Ia berjanji tidak akan bertindak sejauh itu, "Tapi saya minta pengumuman tersebut dicabut." Kecemasan Kiai Shiddiq bukan tak beralasan. Ketika ia, sebelum terpilih jadi rais am, menyebut dirinya suka mendengarkan lagu-lagu penyanyi pop Amerika Michael Jackson, banyak orang yang tak suka sang kiai memakai itu untuk memojokkannya. Apalagi kalau ia main film. "Pokoknya, dibayar berapa saja, saya tak akan mau main film," kata Kiai Shiddiq. "Bintang film itu, menurut pandangan umum, banyak negatifnya. " Mengapa Kiai Shiddiq disebut untuk beraksi di layar perak? Menurut Produser Pelaksana Lukman Rewa, Kiai Shiddiq pernah menyatakan akan membantu pembuatan Walisanga yang diselamati di kantor Majelis Ulama Indonesia, yang terletak di kompleks Masjid Al Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta, 11 Maret siang. Lalu, atas dasar itu, Lukman memasang nama orang penting NU terscbut. Tapi keterangan itu dibantah sang kiai. "Saya tak pernah merasa dihubungi," ujarnya. Ya begitulah rupanya taktik orang fllm supaya dagangannya dapat publisitas ....

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus