DI rumah sakit National, Nagoya Jepang, Mus Mualim, 46 tahun,
kini sedang terbaring didampingi sang istri, Titiek Puspa. Awal
Juni lalu rematik di kedua lututnya dioperasi.
Diperkirakan, ia harus dirawat 1« bulan. "Mumpung agak lama,
sambil sakit mau belajar sedikit bahasa Jepang," katanya lewat
surat kepada TEMPO minggu lalu. Eh, kejadiannya lain. Malah para
juru rawat di sana yang keburu fasih bilang Serramat pagii
sementara Mus masih kebat-kebet membalik kamus. Dia merasa kalah
cepat. "Karena lagi sakit, jadi saya agak lamban," tulisnya.
Setelah ngalor-ngidul, termasuk mengabarkan keriangan hatinya
mendengar anaknya, Petty, lulus (meski sedang hamil), Mus
menceritakan kesulitannya menyesuaikan diri dengan aturan rumah
sakit. "Waktu tidur diharuskan pukul 21.00 -- artinya pukul
19.00 di Jakarta. Lampu harus mati, tv juga. Saya bilang pada
Titiek, seperti di rumah sakit, ya?" Mus Mualim rupanya sering
lupa bahwa dia pasien.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini