Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setiap pergi ke Singapura-, Miss Indonesia Imelda Fransisca, 23 tahun, tak boleh jauh dari timbangan ba-dan. Bukan karena ia pernah men-derita anoreksia (gangguan pe-rilaku makan) di masa remaja- dan ogah dijuluki si gentong, me-la-inkan karena Imel memberi to-le-ransi. Bobotnya hanya boleh me-lar 2 kilogram dari biasanya-. ”Di Singapura bisa naik 2 kilo-gram dalam lima ha-ri-,” kata wanita- bertinggi 173 -sentimeter dan berbobot -55 -ki-lo-gram ini.
Di Nege-ri- Singa- itu, runnerup- Miss A-SEAN ini puas menik-mati- ting-rei atau ikan pari pang-gang- ke-sukaannya. Hampir em-pat tahun Imel tinggal di Singa-pura sejak usia 9 tahun. ”Saya tahu tempat ma-kanan- ma-na- saja, mulai dari jajanan murah- sampai mahal,” kata penyuka gorengan itu.
Agar bobot menyusut, ia punya- so-lusi. Rajin main tenis dan bas-ket- di rumahnya di Bogor. Bila ada pemotretan sebagai putri, bu-sana rancangan desainer juga- ja-di alat ukur ampuh. ”Sinyalnya ke-lihatan kalau baju yang dipas tak muat,” katanya.
Sampai kini, Imel masih suka- me-lirik tukang gorengan. Bukan penjualnya, melainkan go-reng-an tempe dan tahu isi. Ia bi-asa menikmatinya dengan ca-bai rawit. Tak takut gemuk? ”Kan- bisa olahraga lagi,” ucapnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo