NYONYA Norma Nindyokirono mendapat sapaan dari banyak orang ketika hadir di acara peragaan busana Kenzo Takada, Sabtu dua pekan lalu, di Hotel Grand Hyatt, Jakarta. Maklum, janda Sri Sultan Hamengku Buwono IX ini lama tak muncul. Kini ia tambah langsing. Apalagi malam itu ia mengenakan gaun pas di badan bermotif batik prada. Norma sendiri hanya senyum-senyum disebut makin langsing. Ia mengaku biasa-biasa saja. Tidak diet, tidak juga ifitnessr. Kesibukannya sekarang ini adalah mempersiapkan diri naik haji. Maka, selama beberapa hari ia ikut pelatihan haji di sebuah pesantren. Setiap hari ia ikut mengaji, salat, dan sembahyang tahajud. "Banyak yang mengira saya tak bisa mengaji," katanya. Sehingga, ketika suatu hari ia diundang pengajian Ibu Adam Malik, banyak yang kecele. Ternyata, Norma mengaku, sejak kecil sudah pintar mengaji. Tahun 1988, saat Norma dan Sri Sultan Hamengku Buwono IX berkunjung ke Amerika, keduanya berniat naik haji. Tetapi takdir berbicara lain. Sri Sultan meninggal sebelum niatnya terpenuhi. Dan jika baru tahun ini Norma berniat pergi haji lagi, itu bukan karena niat yang dulu tak terpenuhi. Suatu hari, di acara ulang tahun Mochtar Lubis yang ke-70, Rendra menasihati Nyonya Norma. "Ibarat kekayaan, kita sudah mencapai 30, maka yang sepertiga wajib digunakan untuk naik haji," kata Norma menirukan ucapan Rendra. Tak jelas, kenapa Rendra memakai patokan angka 30. Yang jelas, saat itu Norma menjawab, "Kekayaan saya lebih dari itu." Jadi, 30 itu diikuti nol sembilan?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini