Nikah di bawah umur

SITI Khalijah binti Asmari umurnya 20 tahun. Khalijah punya teman akrab yang usianya setahun lebih muda. Namanya Mohamad Tohir, bertubuh kecil dan kurus. Keduanya pergi ke Palembang. "Mereka datang dari Jakarta untuk minta dikawinkan di sini", kata drs. Kafrawi Rahim, Kepala Dinas Sosial Sumatera Selatan. Tidak ada yang aneh tentang kisah sepasang muda-mudi, kalau saja keduanya tidak buta. Mereka semula bermukim di Pusat Panti Pendidikan Kegunaan Tunanetra (P3KT) Cawang Jakarta. "Ibu saya tidak merestui niat kami", kata M. Tohir. "lbu saya berharap, kalau bisa pasangan saya janganlah yang tunanetra juga". Karena itu Tohir bermaksud "membawa lari" Khalijah ke mana saja sejauh mungkin. Mengenakan kemeja putih-putih, keduanya tetap bersikeras untuk dinikahkan. Karena tidak punya surat-surat, karena masih di bawah umur. Kafrawi menyarankan kembali saja ke Jakarta. "Nanti kami bantu ongkos pulang", kata Kafrawi. Tapi Khalijah tidak mau. Biarpun Palembang juga memliki P3KT, tapi itu hanya bisa menampung mereka yang belum menikah. Rupanya Tohir sudah keras niatnya untuk hidup berkeluarga di Palembang. Katanya: "Saya punya ijazah tukang pijit", dan itulah harapan mereka.